spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Era Habibie dan Gus Dur, Masa Keemasan Demokrasi Indonesia Ungkap Rizal Ramli

KNews – Era Habibie dan Gus Dur, masa keemasan demokrasi Indonesia ungkap Rizal Ramli. Reformasi tahun 1998 membawa angin perubahan bagi Indonesia, dari sistem otoriter ke demokrasi.

Namun, hasil perjuangan mahasiswa dan seluruh rakyat di tanah air hanya dirasakan pada masa pemerintahan BJ Habibie dan Gus Dur saja.

- Advertisement -

“Tahun 1998-2001 merupakan masa emas demokrasi. Ekonomipun pulih. Hanya sebentar lagi. Mari Bung rebut kembali,” ujar tokoh nasional, Rizal Ramli, dalam cuitannya @RamliRizal, Kamis (11/11/2021).

Menurutnya, pada masa demokrasi di awal reformasi, anggota DPR bebas mengkritik dengan amanah Presiden Habibie dan Presiden Gus Dur. “Meski kritiknya keras-keras sekali, tapi kita tidak pernah masalah, tidak pernah menahan. Jadi ada masa emas pendek demokrasi Indonesia,” papar Menko Perekonomian Presiden Gus Dur ini.

- Advertisement -

Waktu itu, lanjut dia, ketua umum tidak diberikan kewenangan untuk memecat anggota DPR. Tapi setelah Gus Dur jatuh, dikembalikanlah sistem di mana ketua umum berhak memecat anggota DPR, sehingga mereka takut.

Jadi, walaupun jumlah anggota DPR 575 orang, dalam prakteknya cukup dikontrol 9 pimpinan umum saja. Dan kebanyakan bisnis yang memiliki banyak konflik kepentingan, sehingga mudah dikendalikan seperti proyek atau kasus pajak dan sebagainya,” jelasnya.

- Advertisement -

Makin lama, imbuh dia warna otoriternya mulai terlihat. Demokrasi kriminal pun semakin merajalela. Sistem pemilihan berubah menjadi sangat ‘ money oriented ‘, bahkan kriminal. (RKZ/bc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini