spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Epidemiolog UI: Indonesia Mengalami Kebodohan terkait Pandemi Covid-19!

KNews.id- Terungkap! bahwa Indonesia ternyata sudah lama mengalami kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal dalam mengatasi pandemi covid-19. Hal ini disampaikan oleh Epidemiolog UI Pandu Riono. Ia mengatakan, bahwa hal ini tercipta karena masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan bersama yang memicu lonjakan kasus covid-19.

“Indonesia sudah lama dalam kondisi “Herd Stupidity“. Perilaku Manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi,” kata Pandu dalam akun twitter-nya, Ahad (20/6) kemarin.

- Advertisement -

Pandu menjelaskan dlam konteks mudik. Ia menambahkan, bahwa saat itu masyarakat tetap melakukan perjalanan ke kampung halaman. Sementara pemerintah tidak membuat kebijakan yang ketat soal larangan mudik.

“Makanya Indonesia itu herd stupidityHerd kan komunal, kebodohan bersama. Itu artinya kebodohan bersama. Sudah tahu mudik dilarang, masih pergi. Udah tahu mudik bisa meningkatkan kasus, tidak dilarang dengan ketat. Ya baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama abai,” ungkapnya.

- Advertisement -

Tak hanya itu, Pandu mengibaratkan kondisi pandemi di Indonesia saat ini seperti rumah yang mengalami kebocoran atap saat hujan turun. Dalam kondisi itu, seharusnya langkah terbaik adalah memperbaiki atap agar hujan tidak masuk dan membuat banjir.

“Kasus Covid-19 (ibarat) kan air, kalau atap kita bocor, air masuk ke rumah kan. Seharusnya kan atap diperbaiki, tapi kita enggak boleh memperbaiki atap, hanya bisa pasang ember mengatasi banjir akibat hujan,” jelasnya.

- Advertisement -

Dirinya juga mengistilahkan, perbaikan atap itu seperti pengetatan aktivitas masyarakat. Menurutnya, pengetatan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta saat awal pandemi Covid-19 terbukti mampu menurunkan kasus.

“Semuanya kerja di rumah, seperti PSBB zaman dulu, kita enggak usah pakai kata lockdown, PSBB seperti di masa Pak Anies, itu udah terbukti menurunkan kasus. Tapi kita hanya bisa menyediakan ember menampung hujan. Ya hujannya terus, lama-lama banjir rumah kita,” paparnya.

Sebagai informasi, pada Minggu (20/6) kasus positif Covid-19 secara nasional bertambah 13.737i, dimana saat ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.989.909 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo pada Meret 2020 tahun lalu. (AHM/bcra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini