spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Empat Tahun Lagi, Bank Syariah Indonesia Diklaim Menjadi Pemain Global

KNews.id- Bank Syariah Indonesia diyakini mampu menjadi pemain global dan utama di industri perbankan syariah dunia 3-4 tahun mendatang, hal itu diklaim Ketua Project Management Office (PMO) merger Bank Syariah BUMN atau Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi.

Pernyataan kuat tersebut dijelaskan Hery karena didasari bisnis keuangan dan pelayanan Bank Syariah Indonesia yang difokuskan pada segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ritel, konsumer, serat dipadu dengan kemampuan mengelola nasabah wholesale.

- Advertisement -

“Integrasi tiga bank syariah milik BUMN merupakan wujud inisiatif pemerintah untuk membangkitkan industri syariah, yang selama ini dianggap sebagai raksasa tidur,” ujar Hery, di Jakarta, Selasa (19/1).

Sementara itu, Hery juga menerangkan bahwa nilai aset BSI diperkirakan mencapai Rp240 triliun dan melayani lebih dari 14,9 juta nasabah.

- Advertisement -

Ia menyakini manajemen BSI juga akan menjawab berbagai tantangan pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah di Indonesia. Melihat hal tersebut, BSI akan mendorong capability technology system karena instrumen itu akan akan membawa bisnis perseroan lebih baik lagi.

“Infrastruktur ini bisa menjawab tantangan yang dihadapi perbankan syariah, antara lain kita harus bisa memperkuat daya saing perbankan syariah di industri. Dari sisi produk, kita mesti punya produk yang lebih variatif dengan kombinasi kapabilitas tiga bank yang membawa kelebihannya masing-masing,” katanya.

- Advertisement -

Sejumlah pihak baik ekonom hingga analis menila, Bank Syariah Indonesia akan memiliki beragam produk untuk ditawarkan kepada masyarakat, baik di segmen ritel, UMKM, serta korporasi dan bisa jadi pemain besar.

“Dengan dukungan teknologi, BSI siap menyediakan pengalaman perbankan digital bagi pelanggan. Di mana, akan didukung jaringan yang cukup luas dengan operasional lebih dari 1.200 cabang untuk melayani masyarakat di semua daerah,” tambah Hery.

Peneliti Senior Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (UI) Banjaran Surya Indrastomo menilai, perbankan syariah bisa menjadi pusat pertumbuhan dengan berbagai inisiatif yang sudah ada.

Perbankan syariah juga diharap turut mempromosikan research & development (R&D) di bidang keuangan melalui investasi ke lembaga riset.

“Selama ini OJK dan BI sudah sangat luar biasa untuk mendorong R&D, mungkin Bank Syariah Indonesia boleh lah memiliki lembaga penelitian independen sendiri atau memberi dukungan terhadap R&D,” ujarnya. (Ade)

Sumber: SindoNews

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini