KNews.id- Hari ini, Jumat, Senin (31/3), Tim Pembela Hukum yang terdiri dari Herman Kadir, Damai Hari Lubis, Erman Umar mendampingi klien kami wartawan senior Edy Mulyadi di Gedung Mabes Polri.
Sebelumnya, anggota tim sempat sholat dhuha bersama Edy Mulyadi di Masjid pekarangan Mabes Polri. Nampak wajah Edy cukup segar. Ia menyatakan sudah siap baik fisik maupun mental dengan segala apapun resikonya.
Bahkan, ia sempat perlihatkan kepada para wartawan yang menghadangnya di pintu Gedung Bareskrim tas uang berisi pakaian baju dan celana di dalam tas kuning yang dibawa. Sebagai persiapan jika ternyata dirinya ditahan oleh sebab hasil penyidikan dan menduga bahwa dirinya sudah menjadi target oleh kekuatan oligarki.
Oleh sebab itu, ia selalu bersuara menolak beberapa arogram pemerintah. Di antaranya, dia banyak menyoroti atau menentang ttg UU Minerba, UU yang kebijakanya dianggap banyak merugikan rakyat. Ia juga memprotes keras UU Omnibuslaw/ UU-Ciptaker dan perpindahan IKN Baru di Kalimantan Timur.
Dihadapan puluhan wartawan, ia menyatakan sekali lagi minta maaf kepada semua warga Kalimantan tidak ada maksud dirinya menghina sesama saudaranya sebangsa dan se-Tanah Air .
Lalu, ia tegaskan menyatakan tetap menolak akan adanya proyek Terkait IKN dgn alasan lebih layak dan bermanfaat uangnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat seluruh bangsa Indonesia. Terlebih dan mengiingat sdh ada peringatan dari IMF masalah warning terkait pinjaman BI kepada ABPN negara Indonesia. (AHM)
, Tim Pembela Hukum yang terdiri dari Herman Kadir, Damai Hari Lubis, Erman Umar mendampingi klien kami wartawan){kind=link}