KNews.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengharapkan seluruh pihak mewaspadai stagflasi yang mengancam dunia. Sebab itu bisa menjadi bahaya bagi perekonomian dalam negeri.
“Dunia dalam tantangan stagflasi itu kombinasi yang berbahaya bagi perekonomian di mana saja,” ungkapnya dalam Pengarahan Kepada Penjabat Gubernur dan Penjabat Bupati/Penjabat Walikota di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (16/6)
Stagflasi adalah kondisi di mana ekonomi menurun, sementara inflasi justru melonjak tinggi. Situasi ini dipicu oleh pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya pulih disambung oleh perang Rusia dan Ukraina. Sederet negara kini hadapi krisis pangan dan energi dan mengakibatkan lonjakan inflasi.
Amerika Serikat (AS) adalah salah satu negara yang alami lonjakan inflasi dan menempuh pengetatan moneter secara agresif. Dalam sejarahnya ketika suku bunga AS naik cepat, maka ada krisis keuangan di belahan negara lain.
“Risiko ini sudah bergeser, sekarang muncul risiko baru,” imbuhnya.
Sri Mulyani juga harus menyiapkan APBD untuk mengantisipasi semua risiko tersebut, dan tidak hanya bergantung ke APBN. Pemerintah daerah harus memastikan masyarakat tidak terkena dampak yang signifikan.
“Ini artinya bapak memimpin daerah dalam situasi tekanan ke masyarakat kita lebih besar tadinya pandemi sekarang daya belinya mengalami erosi,” tegas Sri Mulyani. (Ade/cnbc)
