Oleh : Ustadz Fariq Gasim Anuz
KNews.id- Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan nikmat kesehatan kepada hamba-hambaNya.
Alhamdulillah ‘ala kulli hal, segala puji bagi Allah atas setiap keadaan, pujian bagi Allah tetap tidak berkurang meskipun seorang hamba sedang diuji dengan sakit atau musibah lainnya.
Pagi ini saya mendengar kabar sedih bahwa teman saya yang masih muda, tiba-tiba kedua matanya tidak bisa melihat. Semoga Allah segera menyembuhkannya dan memberinya pahala tanpa hisab atas kesabarannya dalam menghadapi musibah. Semoga Allah meninggikan derajatnya, aamiin.
Saya teringat sebuah doa yang perlu kita baca rutin tiap pagi (antara subuh dan terbit matahari) dan tiap sore (antara asar dan maghrib). Doa berikut ini dibaca tiga kali tiap pagi dan tiga kali setiap sore.
Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, ia bekata kepada ayahnya, “Wahai Ayah, mengapa aku selalu mendengar Ayah membaca sebuah doa dan mengulang-ulangnya tiga kali setiap pagi, yaitu doa,
َللَّهُمَّ عَافِنِى فِى بَدَنِى اللَّهُمَّ عَافِنِى فِى سَمْعِى اللَّهُمَّ عَافِنِي فِى بَصَرِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma ‘aafinnii fii badanii, Allahumma ‘aafinii fii sam’ii, Allahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa Anta.
Allahumma innii a’udzubiKa minal kufri wal faqri, Allahumma innii a’udzubiKa min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa Anta.
“Ya Allah, sehatkanlah tubuhku, sehatkanlah pendengaranku, sehatkanlah penglihatanku, tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) selain Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kekafiran dan kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan (yang berhak diibadahi) selain Engkau.”
Abu Bakrah menjawab,
ِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَدْعُو بِهِنَّ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ
“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berdoa dengan doa itu, maka aku mencintai untuk mengikuti sunnahnya.”
(HR. Abu Dawud, Syaikh Al Albani dan Syaikh Bin Baz menghasankan sanadnya)
Sungguh nikmat pendengaran dan penglihatan adalah nikmat yang besar, dengan sebab keduanya seorang hamba lebih mudah untuk memperoleh hidayah Allah.
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Ya Rabbku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan sebab rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang shalih.
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dan sesungguhnya aku termasuk bagian dari kaum muslimin (orang-orang yang berserah diri)”. (FHD)
