spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Dirut Silmy Karim Pamer Atasi Utang Jumbo dan Laba KRAS

KNews – Dirut Silmy Karim pamer atasi utang jumbo dan laba KRAS. Produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berhasil membukukan keuntungan US$ 62 juta setara Rp 900 miliar.

Silmy Karim, Dirut Krakatau Steel mengatakan setalah delapan tahun KRAS mengalami kerugian dua tahun berturut-turut kini mengalami keuntungan, EBITDA, dan revenue tertinggi.

- Advertisement -

Revenue US$ 2,1 miliar (Rp 31 triliun) di 2021 audited, EBITDA US$ 126 juta, dan keuntungan US$ 62 juta,” jelas Silmy di hadapan Anggota DPR Komisi VI, Senin (11/4/2022).

Menurutnya, pada 2020 penjualan meningat 59% dan keuntungan meningkat tiga kali lipat. Silmy menyebutkan kalau hal ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, tidak terkecuali Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

- Advertisement -

Bukan cuma itu, Silmy juga menyebutkan kalau anak usaha juga turut membantu KRAS secara keseluruhan.

“Kami melakuan penyelamatan secara menyeluruh, bukan cuma di KRAS namun juga anak usaha,” jelas Silmy.

- Advertisement -

Akhir tahun lalu KRAS menyelesaikan pembayaran utang Tranche B sebesar Rp 2,7 triliun. Dengan penyelesaian kewajiban utang tersebut, Krakatau Steel dapat menyelesaikan fasilitas Working Capital Bridging Loan (WCBL) sebesar US$ 200 juta kepada tiga bank milik pemerintah, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BMRI).

“Sesuai dengan perjanjian kredit restrukturisasi, Krakatau Steel telah melakukan pembayaran atas outstanding fasilitas kredit yang sebesar USD200 juta yang jatuh tempo pada bulan Desember 2021,” kata Direktur Keuangan Krakatau Steel Tardi, dalam keterangannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/12/2021).

Pasca penandatanganan perjanjian restrukturisasi pada Januari 2020, Krakatau Steel telah membayar utang sebesar USD 30,4 juta (Rp 437 miliar) yang terdiri dari utang Tranche A hasil kesepakatan restrukturisasi utang sebesar USD17,4 juta (Rp 250 miliar) dan cicilan utang kepada Commerzbank USD13 juta (Rp187 miliar).

Sehingga di tahun 2021 Krakatau Steel telah membayar utang sebesar Rp 3,2 triliun. “Sumber pembayaran utang ini diperoleh dari internal cashflow perusahaan atas hasil kinerja Krakatau Steel yang semakin membaik pasca restrukturisasi,” tambah Tardi.

Lebih lanjut Tardi menuturkan bahwa dengan semua upaya yang telah dilakukan oleh manajemen selama ini dan dengan dukungan Kementerian BUMN, maka kinerja KS ke depan akan semakin baik.

Sebagai informasi, emiten bersandi KRAS ini mencatatkan laba Rp 1,06 triliun sampai dengan periode November 2021.

Pada periode sama, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 30 triliun atau meningkat 66,8% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2020.

Direktur Keuangan Krakatau Steel, Tardi mengatakan, Krakatau Steel mencapai realisasi EBITDA sebesar Rp 2,2 triliun pada November tahun ini, meningkat 105% dibandingkan EBITDA di periode yang sama tahun 2020.

“Performance Krakatau Steel sampai dengan November 2021 ini kami sampaikan untuk mengembalikan kepercayaan pasar, kreditur, vendor bahwa kinerja Krakatau Steel semakin baik. Kami juga yakin di tahun 2021 ini pun kami akan kembali mencatatkan laba, bahkan meningkat dari laba tahun buku 2020,” ungkap Tardi. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini