spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Diprediksi Bunga BI Naik, BNI Pertahankan Suku Bunga Kompetitif

KNews – Diprediksi bunga BI naik, BNI pertahankan suku bunga kompetitif. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mempertahankan suku bunga kredit yang kompetitif, meski Bank Indonesia (BI) kedepannya diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sejalan dengan The Fed yang mulai menaikkan suku bunganya dari 0,25% menjadi 0,5%.

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan, bahwa perseroan terus berupaya mendukung dalam mempercepat pemulihan ekonomi melalui suku bunga kredit yang kompetitif.

- Advertisement -

Saat ini, suku bunga kredit dalam rupiah BNI tercatat diangka 7,79% per kuartal I-2022 atau lebih rendah dibandingkan kuartal I tahun lalu yang sebesar 8,63%.

“Kami juga seimbangkan dengan kita lakukan efisiensi dri sisi Cost of Fund (COF) di 1,46% dibanding tahun lalu yang sebesar 1,74%. Jadi kita tetap ada efisiensi,” ujar Novita saat paparan kinerja BNI secara virtual, di Jakarta, 26 April 2022.

- Advertisement -

Sementara terkait dengan suku bunga kredit kedepan, lanjut dia, BNI tetap melihat pergerakan pasar. Apalagi, kata dia, saat ini era suku bunga rendah di Indonesia sudah mulai berakhir.

Dengan demikian, BNI sebagai bank BUMN akan mempertahankan suku bunga yang kompetitif sebagai upaya dalam menjaga perekonomian nasabah.

- Advertisement -

“Kami tetap menyalurkan kredit dengan suku bunga yang akomodatif. Kami akan fokus menggerakkan kredit dengan risiko yang rendah dan berbagai cross selling. Cos of Fund dan kreditnya tetap terjaga. Peningkatan kualitas aset akan lebih kuat lagi di kuartal kedua berikutnya,” ucapnya.

Menurut Novita, kredit di segmen Business Banking masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI.

Pertumbuhan ini terutama pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 9,9% yoy menjadi Rp193,2 triliun, segmen Large Commercial yang tumbuh 24,5% yoy menjadi Rp46,1 triliun, segmen UMKM juga tumbuh 11,8% yoy dengan nilai kredit Rp98 triliun.

Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 4,8% yoy menjadi Rp489,3 triliun. Kenaikan ekspansi kredit di seluruh segmen tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang juga sudah mulai pulih.

Adapun sektor yang dibidik di segmen business banking, adalah sektor perdagangan, infrastruktur, dan industri pengolahan.

Bahkan, pembiayaan segmen hijau terus menunjukkan kebutuhan pembiayaan dengan ticket size besar sekaligus berkualitas. Hal ini dapat menjadi motor pendorong kredit sindikasi, salah satu penopang kredit korporasi Perseroan.

Dari sisi konsumer, kredit payroll dan kredit kepemilikan rumah membukukan penguatan kinerja positifnya pada awal tahun ini dengan pertumbuhan masing-masing 18,8% dan 8,4% secara yoy. Secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,4% yoy.

Hal ini dikarenakan brand consumer banking BNI yang terbentuk dengan baik sehingga mampu memberi daya saing yang sangat kuat dalam berkompetisi dengan peers untuk melayani kebutuhan pembiayaan konsumer masyarakat.

Dari sisi perbaikan risiko kredit juga memberi dukungan peningkatan kinerja yang sangat baik pada awal tahun ini. Loan at risk BNI pada kuartal I 2022 tercatat 22,1%, atau membaik 4,8% secara yoy.

Demikian juga halnya dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BNI yang terus bergerak membaik 60 basis poin yoy ke posisi 3,5% dari periode sama tahun lalu 4,1%.

“Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022. Kredit restrukturisasi covid-19 tercatat Rp69,6 triliun, turun dari posisi periode sama tahun lalu sebesar Rp84,3 triliun. Bahkan, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran sehingga kami optimis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan,” paparnya. (RKZ/ibn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini