spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Dinilai tak Efektif, Presiden Meminta Penyekatan Jalan Dievaluasi

KNews.id- Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan jajarannya untuk melakukan evaluasi diberlakukannya penyekatan jalan selama PPKM Darurat dilaksanakan. Sebab meski dilakukannya penyekatan, namun mobilitas masyarakat masih tinggi. Hal ini disampaikan Jokowi dalam Ratas Evaluasi PPKM Darurat di Istana Merdeka, dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden.

“Tapi kalau saya liat semalem, juga pagi tadi saya ke Pulo Gadung saya liat masih cukup ramai. Tadi malem saya ke kampung juga rame banget,” kata Jokowi.

- Advertisement -

“Artinya penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi. Apakah efektif menurunkan kasus karena ini yang terkena sekarang ini banyak yang di keluarga-keluarga, atau ada strategi lain yang mungkin kita bisa intervensikan ke sana,” lanjutnya.

“Sekali lagi tolong ada kajian yang lebih detil mengenai penyekatan ini.”

- Advertisement -

Menurut Jokowi, kunci untuk menurunkan tingkat kasus Covid saat ini adalah adalah menggunakan masker sehari-hari sebab penularan mulai terjadi di dalam keluarga. Sehingga perlu ditingkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.

Dia menilai saat ini langkah yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan menggunakan masker masih sangat kurang.

- Advertisement -

Jokowi juga meminta aparat yang bertugas dalam penyekatan dan pengendalian mobilitas masyarakat di masa PPKM Darurat tidak bersikap keras dan kasar. Menurutnya, para aparat seharusnya bersikap tegas dan santun dalam mengatur masyarakat maupun para pedagang.

“Saya minta kepada Polri dan juga nanti Mendagri kepada (pemerintah) daerah, agar jangan keras dan kasar, (tetapi harus) tegas dan santun. Tapi sosialisasi memberikan ajakan-ajakan, sambil membagi beras, itu mungkin bisa sampai pesannya,” terangnya.

Menurut dia, sejumlah yang terjadi di daerah seperti pemukulan pemilik warung oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tidak perlu terjadi. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini