KNews.id- Kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia membuat was-was. Meski terkendali dan tingkat radiasi stabil, kerusakan infrastruktur membuat masyarakat berbondong-bondong meninggalkan Kota Energodar.
Hal ini disampaikan kepala Energoatom, operator tenaga nuklir yang dikelola negara Ukraina, Petro KotÃn, dalam sebuah pernyataan Jumat (4/3).
“Ancaman terbesar adalah bahan nuklir yang disimpan di enam reaktor nuklir stasiun dan di kolam paparan,” kata Kotin, dikutip dari CNBC International. “Ada juga sekitar 150 kontainer bahan bakar nuklir olahan di gudang bahan bakar nuklir di lokasi.”
Dia mengatakan bahwa dengan pasukan Rusia yang memiliki pengalaman terbatas menangani bahan nuklir yang mengendalikan pabrik, “Bahayanya tidak hanya bagi kawasan itu, tetapi juga bagi dunia.”
“Selama bencana Chernobyl, ledakan terjadi pada satu unit pembangkit, ada enam di antaranya di stasiun Zaporozhye, sehingga konsekuensi dari intervensi dan penanganan instalasi reaktor yang tidak profesional akan lebih menjadi bencana,” tambah Kotin.
“Kami berusaha melacak dan mengendalikan situasi, terutama terkait pengoperasian enam unit energi dan penyimpanan bahan bakar nuklir. Namun, situasinya sangat mengancam dan berbahaya. Persyaratan keamanan nuklir dan radiasi telah dilanggar. Konsekuensinya sulit diprediksi.”
Setelah diserang oleh pasukan Rusia pada Jumat dini hari, pembangkit nuklir Zaporizhzhia terbakar. Beruntung ini akhirnya dipadamkan oleh layanan darurat Ukraina, tetapi sekarang tempat tersebut diyakini berada di bawah kendali Rusia. (AHM/cnbc)
