spot_img

Demo Heboh Pegawai Kemendikti: Menteri Satryo Soemantri Diduga Lakukan Kekerasan dan Pemecatan Sepihak

KNews.id – Jakarta – Sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) menjadi perbincangan publik, setelah para pegawai menggelar aksi demo, di depan kantor Kemendiktisaintek, Jakarta pada Senin (20/1/2025).

Aksi demo pegawai Kemendiktisaintek itu berisi protes terhadap sikap dan perilaku Menteri Satryo Soemantri kepada pegawai. Seiring aksi demo tersebut, muncul rekaman suara diduga Menteri Satryo Soemantri beredar di media sosial X sejak Senin siang.

- Advertisement -

Sejumlah akun X menduga, Menteri Satryo Soemantri melakukan aksi tercela pada seorang staf, karena terdengar suara benturan benda keras di dalam rekaman. Rekaman suara diduga Menteri Dikti Satryo tersebut diunggah oleh akun @cjournalist_ID.

Dalam rekaman berdurasi 42 detik, berisi percakapan dua orang diduga Menteri Satryo Soemantri dan seorang staf. Terdengar percakapan keduanya tentang masalah matinya air di suatu rumah, diduga rumah dinas Menteri Satryo Soemantri.

- Advertisement -

Namun, ada beberapa bagian percakapan yang tidak jelas pengucapannya. Bagaimana isi rekaman diduga Menteri Diktri Satro Soemantri dan stafnya tersebut?

Berikut isi rekaman suara di tengah kasus demo Menteri Satryo:

Isi Rekaman Diduga Menteri Kemendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro Marah Karena Tak Ada Air (media sosial X)

X: Demi Allah, Pak, mohon maaf saya, Pak.

Y: …(tidak jelas)…

X: Iya mohon maaf sekali lagi, Pak.

(Suara benturan dan benda jatuh)

- Advertisement -

Y: …(tidak jelas).. Sengaja? Membuat rumah ini ga ada air?

Tadi air hidup, kok tiba-tiba mati?

Ulah si Ricky, kamu diam aja!

Nggak tanggung jawab sama sekali

X: …(tidak terdengar jelas)…

Y: Sengaja kan kamu, sengaja dong!

Menteri Satryo Soemantri Didemo Pegawai

Satryo Soemantri, menteri Dikti Santek yang viral diduga sering tampar dan pecat ASN hingga didemo. Dugaan ini muncul setelah Puluhan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berdemo di depan kantor Kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta pada Senin (20/1/2025).

Mereka memprotes Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Para pegawai kompak mengenakan pakaian serba hitam. Bahkan mereka tampak membawa berbagai spanduk bernuansa senada dalam aksi protes yang berlangsung sejak pagi tadi.

Salah satu spanduk tersebut bertiliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo & istri”. Kemudian di depan gedung kementerian ada spanduk yang dipasang bernada permintaan tolong ke Presiden Prabowo.

Dalam spanduk tersebut disebutkan mereka minta tolong untuk dibebaskan dari menteri pemarah dan suka bermain tangan. Mereka menyebut sang menteri kerap bersikap arogan dan menampar bahkan memecat pegawainya.

Meski tidak ditulis siapa menteri yang dimaksud, namun diduga spanduk itu menyindir Menteri Dikti Saintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro. Spanduk lainnya juga menyuarakan kritik serupa mengecam perilaku Menteri Satryo dan keluarganya.

Sejak pagi tadi lobby gedung Kemendikti Saintek dipenuhi karangan bunga berucapkan duka cita. Dalam jajaran karang bunga itu, mereka mengatas namakan Paguyuban Pegawai Dikti.

Sosok Neni Herlina, Mengaku Dipecat Menteri Satryo

Neni Herlina, seorang pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menjadi sorotan publik karena diduga dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Pemecatan ini diduga berkaitan dengan persoalan sederhana, yakni permintaan pergantian meja kerja di ruangan Satryo. Masalah ini bermula ketika Neni diminta oleh istri Satryo untuk mengganti meja kerja di ruangan Satryo setelah beliau dilantik sebagai Mendiktisaintek.

Namun, permintaan tersebut tidak diterima dengan baik oleh Satryo. Menurut Neni, setelah meminta pergantian meja tersebut, ia dipanggil dan diberikan peringatan keras oleh Satryo. “Saya sih sepertinya sudah ditandain ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja.”

“Sejak itu saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu,” ungkap Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025).

Neni juga mengungkapkan bahwa permintaan pergantian meja tersebut datang dari istri Satryo, yang disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek. “Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres,” tutur Neni.

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo perihal penggantian meja tersebut. Bahkan, Neni mengungkapkan bahwa Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

“Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu,” ungkap Neni. Pemecatan itu, menurut Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendiktisaintek dan magang.

“Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya,” ucapnya.

“Teman-teman Saya Ketakutan Bekerja”

Neni berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti hari ini dapat mencegah kasus serupa yang terjadi kembali ke pegawai lain.

“Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja,” pungkasnya.

Mentri Dikti Satryo Sumantri Klarifikasi

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro buka suara soal dirinya yang didemo ratusan pegawai Kemendikbudsaintek di depan Gedung Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025) pagi.

Dia menduga, pemicu ratusan pegawainya berdemo karena penolakan terhadap rotasi dan mutasi yang diputuskannya di tubuh Kemendiktisaintek. Rotasi dilakukan usai Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dipecah menjadi tiga kementerian oleh Presiden.

“Demo itu terkait kami sedang adakan upaya mutasi besar-besaran di kementerian karena pecahnya tiga kementerian,” ujarnya kepada awak media di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Senin (20/1/2025).

Satryo menerangkan, rotasi dan mutasi jabatan di Kemendiktisaintek merupakan bagian dari pembenahan sistem setelah dipecahnya kementerian induk. “Kita ingin membenahi, Pak Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah. Ada mutasi cukup besar dan karena memang ada pihak-pihak yang tidak berkenan di mutasi,” kata dia.

Dia pun membantah tuduhan melakukan tindakan kekerasan kepada pegawainya, sehingga berbuntut demo ratusan pegawai. “Penamparan? Tidak ada sama sekali,” pungkasnya.

(NS/Sry)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini