spot_img
Kamis, April 18, 2024
spot_img

Demi Melawan Putin, Biaya VPN Penduduk Rusia Dibiayai AS

KNews – Demi melawan Vladimir Putin, biaya VPN penduduk Rusia dibiayai AS. Amerika Serikat mendukung kampanye untuk memberikan penduduk Rusia software anti-sensor di internet sebagai dukungan perlawanan atas invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia telah meningkatkan restriksi terhadap media independen sejak memulai perang di Ukraina. Jurnalis diancam dengan tuntutan hukum jika menyuarakan kritik atas invasi tersebut, bahkan mereka dilarang menggunakan kata perang.

- Advertisement -

Open Technology Fund, yang didukung pemerintah Amerika Serikat, membayar beberapa perusahaan asal AS yang menyediakan virtual private networks (VPN) secara gratis untuk jutaan pengguna internet yang berdomisili Rusia. Tujuannya agar mereka bisa mengakses situs web bebas dari sensor.

VPN menciptakan sebuah terowongan privasi di dalam internet untuk aliran data, yang biasanya dienkripsi, sehingga menyulitkan pemantauan. Penggunaan VPN meledak di Rusa sejak awal invasi.

- Advertisement -

“Perangkat kami kebanyakan digunakan oleh orang-orang yang ingin mengakses media independen, jadi pendanaan dari OTF sangat penting,” kata juru bicara Lantern, salah satu perusahaan VPN kepada AFP seperti dikutip pada Minggu (3/7/2022).

Perusahaan teknologi Psiphon dan nthLink juga menyediakan aplikasi canggih anti-sensor untuk penduduk Rusia. OTF memperkirakan 4 juta pengguna memanfaatkan aplikasi kedua perusahaan.

- Advertisement -

Psiphon melaporkan lonjakan pengguna di Rusia, dari 48.000 per hari pada 24 Februari menjadi 1 juta per hari pada pertengahan Maret, begitu menurut penasihat senior perusahaan Dirk Rodenburg. Kini, rata-rata penggunaan di Rusia telah mencapai 1,5 juta per hari.

Meskipun beberapa orang, termasuk pemimpin Rusia, telah menyerukan agar Rusia ditendang dari internet, pihak lain punya pendapat berlawanan.

“Sangat penting bagi penduduk Rusia untuk tetap terkoneksi dengan seluruh world wide web, agar perlawanan berlanjut,” kata Natalia Krapiva, konsul hukum teknologi di Access Now, yang terlibat dalam upaya OTF. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini