KNews.id – Jakarta, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menegaskan komitmennya untuk berinvestasi secara hati-hati dengan fokus pada stabilitas dan manajemen risiko. Chief Investment Officer Danantara Pandu Patria Sjahrir mengatakan, tidak akan masuk ke investasi berisiko tinggi.
Untuk periode awal, Pandu menegaskan Danantara akan memilih investasi yang lebih stabil dibandingkan skema high risk high return. “Sehingga lebih stabil. Kami memohon dukungan dari seluruh pihak untuk mewujudkan tujuan tersebut,” ujar Pandu dalam keterangan tertulisnya.
Langkah ini menunjukkan strategi Danantara yang mengutamakan kehati-hatian dalam pengelolaan dana, alih-alih mengejar keuntungan besar dalam waktu singkat. Pandu juga menekankan, governance dan manajemen risiko menjadi perhatian utama. Dengan pendekatan ini, Danantara berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Danantara hadir sebagai agent of economic growth, dengan fokus pada personalisasi investasi dan pengembangan keterampilan bernilai tinggi. Kami juga berupaya merekrut talenta Indonesia yang berada di luar negeri,” kata Pandu.
Fokus pada Konsolidasi BUMN
Chief Operation Officer Danantara Donny Oskaria menambahkan, superholding operation Danantara akan berfokus pada konsolidasi untuk memperkuat fundamental Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Penempatan personel di Danantara didasarkan pada kompetensi dan profesionalisme untuk memastikan pengelolaan dilakukan oleh individu yang benar-benar qualified,” ujar Donny.
Danantara akan mengelola dana dari aset dividen BUMN, bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, jika terjadi kerugian, dampaknya tidak akan membebani keuangan negara.
Pengawasan terhadap Danantara juga dilakukan secara ketat, termasuk audit dari Badan Pengawasan Keuangan (BPK) untuk mencegah penyalahgunaan wewenang. Presiden Prabowo Subianto meresmikan Danantara di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Prabowo menjelaskan bahwa Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara ke proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Dengan strategi investasi yang tidak berisiko tinggi, Danantara diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.