KNews.id- Intelektual Muslim Indonesia, Emha Ainun Nadjib atau yang kerap dengan sapaan Cak Nun, mengungkapkan bahwa Allah akan menabuh genderang perang saat wali Allah diremehkan oleh orang-orang. Cak Nun juga menyatakan hal ini berlaku sama untuk Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab kalau benar Ia merupakan wali Allah.
Hal ini disampaikan dalam tayangan video kanal YouTube pribadinya bertajuk ‘Allah Menabuh Genderang Perang| Wali 5 / 5’ yang menurutnya Allah memiliki hak penuh atas wali-walinya. Pada awalnya, Cak Nun menyinggung bahwa penyematan hingga pendeklarasian rasul, nabi, dan wali, itu adalah hak penuh Allah.
“Rasul, nabi, wali itu kan hak penuhnya Allah untuk membikinnya, melantiknya, dan mendeklarasikannya, memberikan sertifikasinya dan seterusnya. Dan Allah urusannya bukan hanya soal birokrasi, tapi juga soal cinta,” ujar Cak Nun dikutip Jurnal Presisi pada Senin, 29 Desember 2020.
Lebih lanjut, Cak Nun menyatakan sebuah riwayat mengenai sumpah Allah mengenai genderang perang tersebut.
“Sedemikian rupa para wali dicintai Allah sehingga Allah sendiri bersumpah, ‘barang siapa menyakiti wali saya, maka saya menyatakan perang, saya menabuh genderang perang kepada mereka’ ,” imbuhnya.
Cak Nun kemudian juga menyinggung masa kepemimpinan Presiden Gus Dur, yang menurutnya dijatuhkan dari kuri kepresidenan sehingga menandakan bahwa Allah menabuh genderang perang.
“Jadi sekarang tinggal ditarik garis, kalau Gus Dur itu wali sebagaimana sangat dipercaya banyak orang, maka ketika Gus Dur disakiti dengan dijatuhkan dari kursi kepresidenannya, berarti Allah menabuh genderang perang kepada orang-orang itu, tinggal kita tunggu,” kata Cak Nun.
Ia mengatakan berapa lama waktu dari tanda ke tindakan atas genderang perang Allah tersebut tidak ada yang mengetahui.
“Nah bagaimana dari genderang ke pedang, atau genderang ke tombak, atau berapa lama tanda ke tindakan itu kan kita nggak tahu juga. Tapi pokoknya, kalau memang Gus Dur itu wali, maka semua yang menyakiti Gus Dur sebagai presiden, akan mendapatkan akibatnya dari Allah, karena Allah sudah menabuh gendering perang,” terangnya.
Lebih dari itu, Cak Nun menyampaikan bahwa kalau memang benar HRS adalah seorang wali, maka orang yang menyakiti, memfitnah, dan membully hingga meremehkan, maka Allah akan menabuh genderang perang.
“Kalau Habib Rizieq itu seorang wali, maka kalau ada yang menyakiti, memfitnah, ada yang membully beliau, ada yang meremehkan beliau, yang marah kan bukan habibnya tapi yang marah adalah Allah, karena Allah akan menabuh genderang perang,” tuturnya.
Ia melanjutkan, entah bagaimana balasan Allah tetapi itu sudah merupakan janji yang dibuat Allah sendiri.
“Entah bagaimana bentuk genderang parangnya Allah, entah bagaimana bentuk balasannya Allah, tapi itu kan janji Allah sendiri ‘wainnaallaha la yukhliful miiadh’ Allah tidak akan mengingkari janji,” ucap Cak Nun.
“Jadi ini bukan hanya berarti golongan-golongan yang saat bertengkar ini di Indonesia, barang siapa menyakiti wali-wali melalui penjajahan terhadap bangsa para wali, wali se-Indonesia kan banyak sekali ini, terus kalau ada negara lain yang ‘ngapusi’ kita, yang menyakiti bangsa kita sehingga para wali dan para habib ikut tersakiti, maka kan Allah yang nggak terima kan ya,” jelasnya.
Cak Nun juga mengatakan bahwa dirinya bukan sedang menikmati pertengkaran yang ada, bukan pula memastikan pembalasan Allah, tetapi Ia optimis akan adanya balasan atas kedzaliman tersebut.
“Ini kita bukan sedang menikmati pertengkaran atau permusuhan diantara bangsa kita, bukan juga memastikan Allah akan membalas atau tidak, karena itu urusan Allah. Itu haknya Allah seratus persen,” tambahnya.“Saya cuman menjadi optimis menjadi bergembira bahwa Allah juga akan ikut bertindak atas semua kedzaliman kepada manusia, terutama yang menyangkut para wali itu tadi,” tuturnya sekaligus mengakhiri. (Ikh)
