KNews.id – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang jadi “beking” judi online.
Total ada 11 orang yagn ditangkap atas dugaan tindak pidana judi online dan penyalahgunaan wewenang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengkonfirmasi, 10 dari 11 orang yang kini ditetapkan sebagai tersangka adalah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Lindungi ribuan situs judi online dan minta imbalan
Pegawai Komdigi itu diduga melindungi ribuan situs judi online agar tidak diblokir dan meminta imbalan. Hal itu menjadi sangat ironis dan miris, karena tugas pegawai Kemenkominfo yang sekarang berubah menjadi Komdigi, seharusnya memburu web-web situs judi online dan membokirnya.
“Kalau mereka (pelaku) sudah kenal sama mereka (pengelola situs judi online), mereka tidak blokir dan mereka (pelaku) menyewa, mencari lokasi sendiri sebagai kantor satelit,” ujar Ade Ary.
Disebutkan ada 1.000 dari 5.000 situs judi online yang dilindungi dan tidak diblokir. Mestinya, 5.000 situs judi online itu diblokir seluruhnya. Lantas, apa kata mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) terkait penangkapan pegawai Komdigi itu?
Budi Arie beri apresiasi Mantan Menkominfo Budi Arie Setiadi buka suara terkait penangkapan puluhan mantan anak buahnya terkait dugaan penyalahgunaan wewenang “melindungi” ribuan situs judi online.
Budi Arie merupakan Menkominfo pada 2023-2024. Kini, di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Budi Arie ditunjuk sebagai Menteri Koperasi sejak 21 Oktober 2024. Ketua umum Projo itu mengaku mengapresiasi tindak aparat yang berhasil membongkar kasus dugaan penyelewengan wewenang puluhan mantan anak buahnya terkait judi online.
“Bagus itu, sebagai langkah aparat penegak hukum kita apresiasi,” kata dia, dilansir dari KompasTV. Kendati demikian, Budi Arie enggan berkomentar lebih lanjut karena mengaku sedang fokus menjalankan tugasnya sebagai Menteri Koperasi. Pihaknya hanya memastikan tetap menghormati proses hukum yang berlangsung.
“Ya sudah, pokoknya kami menghormati langkah-langkah yang dilakukan aparat penegak hukum untuk memberantas judi online,” ujar dia. Saat menjadi Menkominfo, Budi mengklaim telah memblokir 3,8 juta konten judi online pada periode 17 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2024. Selama masa kepemimpinannya, Budi Arie juga memblokir setidaknya 31.751 sisipan halaman judi pada situs lembaga pendidikan dan lebih dari 31.812 sisipan halaman judi pada lembaga pemerintahan.
Menkomdigi mengaku terkejut Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengaku terkejut saat mengetahui ada puluhan pegawai kementeriannya yang terlibat kasus judi online. “Ini sebetulnya, awal yang juga mengejutkan bagi saya, sebagai Menkomdigi, namun harus dihadapi dan juga harus didukung.”
Meutya mengaku bakal bersikap terbuka terhadap pengembangan dan penyelidikan kasus tersebut, termasuk jika diperlukan adanya penggeledahan kantor. Ia juga mengatakan, akan melakukan pembersihan di lingkungan Komdigi.
“Sebagai upaya bersih-bersih. Agar kantor kami juga bisa menjalankan tugas dan fungsi yang diamanahkan Presiden dengan baik. Kita saat ini kan melakukan sterilisasi di lantai-lantai yang terkait,” kata dia. Tak hanya itu, Meutya menerbitkan Instruksi Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2024 yang mencakup upaya untuk mendukung penegakan pemberantasan judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital.
Tujuannya agar seluruh pejabat maupun PNS di lingkungan Komdigi dapat bekerja membantu polisi untuk menemukan karyawan Komdigi lainnya yang diduga terlibat. Kasus ini turut dilaporkan Meutya saat bertemu dengan Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat (1/11/2024). Menurut Prabowo, langkah yang dilakukan Meutya sudah betul dan harus perlu dilanjutkan.