spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

BTN Catat Laba Bersih Tumbuh 23,89% yoy Menjadi Rp774 Miliar

KNews – BTN catat laba bersih tumbuh 23,89% yoy menjadi Rp774 miliar. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk fokus menghimpun dana murah atau current account and saving account (CASA) mencapai Rp 128,26 triliun naik sebesar 13,85% dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp 112,66 triliun.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyatakan kenaikan dana murah ini membuat BTN berhasil menekan biaya dana atau cost of fund BTN pada kuartal 1-2022 menjadi 2,41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,69%.

- Advertisement -

“Fokus BTN dalam menggenjot perolehan dana murah dan memangkas dana mahal (deposito) telah membuat total deposito perseroan mengalami penurunan 10,96% menjadi Rp 162,27 triliun pada kuartal 1-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 182,25 triliun,” ujar Haru belum lama ini.

Hal ini membuat biaya dana bunga turun 30,87% yoy dari Rp 3,58 triliun menjadi Rp 2,47 triliun di kuartal 1-2022. Sehingga, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BTN mampu tumbuh 28,81% yoy dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,57 triliun di kuartal pertama 2022.

- Advertisement -

Sedangkan laba bersih BTN mampu tumbuh 23,89% yoy dari Rp 625 miliar menjadi Rp 774 miliar di tiga bulan pertama tahun ini.

Kinerja ini ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional.

- Advertisement -

Transformasi digital yang dirancang sejak dua tahun terakhir juga mulai memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar, dan produktivitas karyawan.Perbaikan di banyak aspek membuat indikator kinerja keuangan berada dalam tren positif.

“Ditinjau dari sisi topline maupun bottomline, kinerja kami tumbuh menggembirakan. Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat. Ke depan kami tetap optimistis karena ekonomi semakin pulih seiring berakhirnya pandemi. Namun demikian, kami tetap mewaspadai kenaikan inflasi yang bisa menjadi faktor pemberat. Ekonomi global tengah menghadapi tantangan ini,” jelasnya.

Sepanjang periode Januari-Maret 2022, BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 277,13 triliun, meningkat 6,04% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 261,34 triliun.

Menurut Haru, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal 1-2022.  Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I/2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 134,04 triliun tumbuh 9,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 122,96 triliun.

Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16% menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I-2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,6%, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25%, Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28%, turun dari posisi 1,94%,” kata Haru. (RKZ/kkci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini