spot_img
Selasa, April 30, 2024
spot_img

BNPT Mengendus Simpatisan Taliban di Indonesia Mulai Bergerak dan Mengumpulkan Dana dari Sini…

KNews.id- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku telah mencium adanya gerakan penggalangan di Indonesia yang dihimpun untuk simpatisan kelompok Taliban melalui jejaring media sosial (medsos).

Sebagaimana diketahui, kelompok fundamentalis agama Taliban baru saja berhasil menguasi dan menduduki pemerintahan Afghanistan. Hal ini tentu menimbulkan euforia bagi sejumlah kalangan yang mendukung adanya gerakan semacam itu, tak terkecuali di Indonesia. Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, saat ini pihaknya mengajak semua pihak agar jangan salah sangka dalam menyikapi kemenangan Taliban tersebut.

- Advertisement -

Terlebih euforia kemenangan yang berlebihan bisa menimbulkan aksi terorisme di Tanah Air. Sebagaimana yang ditemukan oleh pihaknya di jejaring media sosial, ada pihak yang awalnya bersimpati terhadap gerakan Taliban, kemudian simpatisan itu justru mulai menggalang dana.

“Kita harus antisipasi jangan sampai salah menyikapi. Ini patut diwaspadai karena dapat menimbulkan aksi terorisme. Awalnya bersimpati, tapi kita mempelajari dari sosmed, ada pihak-pihak tertentu yang mencoba menggalang simpatisan,” kata Komjen Pol Boy Rafli Amar usai bertemu Wali Kota Solo, dikutip Hops dari Merdeka pada Sabtu, 21 Agustus.

- Advertisement -

Warga Negara Diwajibkan Melakukan Membela Negara, bukan Negara Lain

Lebih lanjut Boy mengatakan bahwa persoalan Taliban yang sebenarnya lebih dari urusan dalam negeri Afghanistan. Kendati begitu, pihaknya mengklaim bakal lebih mencermati pergerakan yang ada di Tanah Air.

- Advertisement -

Boy lantas berharap agar seluruh masyarakat di Indonesia tidak mencontoh adanya gerakan Taliban lantaran tentunya berlawanan dengan ideologi bangsa. Apalagi, kata Boy, antara Indonesia dan Afghanistan memiliki ideologi negara yang berbeda.

“Negara Indonesia memiliki ideologi sendiri. Di mana setiap warga negara diwajibkan melakukan bela negara, bukan negara lain,” tuturnya.

Meski tidak berafiliasi dengan ISIS, dikatakannya, namun Taliban terjebak dalam aksi kekerasan yang dapat didefinisikan hukum perbuatan teror.

“Selama mereka menggunakan kekerasan untuk meraih kekuasaan sehingga banyak sekali kekerasan. Kekerasan itu tidak sesuai dengan jati diri bangsa kita,” ucapnya.

“Saya mengimbau kepada para anak muda, jangan menjadikan role model terkait Taliban. Itu tidak sesuai dengan falsafah dan ideologi negara Indonesia,” imbuhnya. (AHM/hop)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini