KNews.id- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengklaim, suku bunga kredit yang ditawarkan ke nasabahnya sudah mengalami tren penurunan. Hal itu sejalan dengan penurunan biaya dana atau cost of fund yang ditanggung perseroan.
Novita Widya Anggraini, Direktur Keuangan BNI mengungkapkan, biaya dana BNI pada kuartal I-2021 sudah turun sebesar 90 basis poin (bps) dibandingkan dengan posisi pada akhir 2020. Penurunan suku bunga kredit itu bisa dilihat dari suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI yang sudah dipangkas.
“BNI sudah turunkan SBDK sekitar 155 bps- 295 bps hingga saat ini secara year to date. Segmen yang mengalami penurunan paling besar adalah segmen kredit kecil (UMKM),” jelas dia pada Kontan, Senin (21/6).
Dengan proyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang stabil di 3,50% tahun ini, BNI akan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan kredit, salah satunya dengan memberikan suku bunga kredit yang bersaing.
Namun, Novita bilang, besaran penurunan bunga ke depan tentunya akan tetap memperhatikan perkembangan biaya dana BNI, kualitas debitur, dan juga terkait persaingan pasar. (Ade/kntn)