KNews.id – Jakarta, Pemerintah menetapkan 1 Dzulhijah 1446 Hijriyah bertepatan pada Rabu 28 Mei 2025. Dengan ditetapkannya awal Dzulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1446 H akan berlangsung pada Jumat, 6 Juni 2025.
Bagi umat Islam, pada bulan Dzulhijjah ini dianjurkan untuk memperbanyak berdoa dan berzikir kepada Allah SWT. Selain itu melaksanakan puasa sunah dan menyembelih hewan kurban.
Berikut doa yang dapat dibaca ketika memasuki awal Dzulhijjah:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahu Akbar, Allahumma ahillahu ‘alainaa bilamni wal iymaami wassalaamati wal islami wataufiyqi limaa yuhibbu robbuna wa yardhoo robbuna wa robbunallah
Artinya: Allahu akbar! Ya Allah, nampakkan hilal kepada kami dengan aman, iman, keselamatan, Islam dan taufiq untuk melakukan apa yang dicintai dan diridlai Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Allah.”
Selain itu dalam riwayat Imam Atthabrani dalam kitabnya Almu’jamul Kabir menuliskan doa 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:
لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ عَدَدَ الدُّهُوْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ البُحُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ النَّبَاتِ وَالشَّجَرِ، لاَ إِلَه َإِلَّا اللهُ عَدَد اْلقَطْرِ وَاْلمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ لَمْحِ اْلعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ خيرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذاَ إلِىَ يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ
Lailaha illah ‘adadad duhur, lailaha illah ‘adada amwajil buhur, lailaha illah ‘adadan nabati wasy syajar, lailaha illah ‘adadal qothri wal mathor, lailaha illah ‘adada lamhil ‘uyun, lailaha illah khoirum mimma yajma’un, lailaha illah min yaumina hadza ila yaumi yumfakhu fisy syur.
Artinya: “Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sebanyak hitungan masa, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sebanyak hitungan ombak lautan, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sebanyak hitungan tumbuhan dan pohon, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sebanyak tetesan dan air hujan, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah sebanyak kedipan mata, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah mulai hari ini sampai hari ditiupkannya terompet hari kiamat.”
Di bulan Dzulhijjah ini, ada amalan khusus yang sanga dikenal oleh umat Islam. Yaitu, haji di Tanah Suci Makkah. Jamaah haji akan menjalankan rukun Islam yang kelima. Di sana mereka akan melakukan sejumlah amalan di antaranya umroh, wukuf, mabit di Muzdalifah dan Mina, serta lempar jumroh. Namun, bagi umat Islam belum bisa berhaji, ada beberala amalan yang bisa dilakukan. Di antaranya yaitu amalan khusus ada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Yaitu:
1. Puasa Sunnah
- Puasa 1-9 Dzulhijjah (HR Dawud)
- Puasa Arafah 9 Dzulhijjah (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi)
2. Qurban
(Surat Al Kautsar ayat 2, Al Hajj
ayat 34-36. Sementara Imam Nawawi mengutip Imam Syafii dalam kitab Al Majmu menyatakan qurban adalah ibadah sunnah bagi yang mampu).
3. Memperbanyak Dzikir
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai oleh Allah amal-amalnya dari hari-hari sepuluh awal Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di hari-hari itu membaca tahlil, takbir, dan tahmid,” (HR Ahmad).
4. Takbir
Dalam mazhab Hanbali, takbir disunnahkan sejak tanggal 1 Dzulhijjah. Takbir ini adalah takbir mutlak, yaitu takbir yang pembacaannya tidak mengikuti waktu-waktu sholat wajib. Sementara itu, dalam mazhab Syafi’i, takbir mutlak atau takbir mursal baru dimulai sejak terbenamnya matahari 9 Arafah atau tepat di maghrib malam hari raya. Sedangkan waktu akhir dari takbir mutlak adalah sebelum maghrib tanggal 13 Dzulhijjah.
Untuk takbir muqayyad bisa dimulai sejak habis maghrib malam hari raya hingga habis ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Hendaknya takbir muqayyad dibaca dulu sebelum berzikir rutin setelah sholat fardhu.