KNews.id- Perombakan jajaran direksi dan komisaris di empat bank pelat merah terus jadi perhatian. Bongkar pasang para pejabat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini seolah-olah belum berhenti sejak pertengahan tahun lalu. Di era Menteri BUMN periode 2014-2019, Rini Soemarno otak-atik jajaran direksi bank pelat merah dilakukan pada Mei 2019.
Pada waktu itu, Kementerian BUMN mengocok ulang komisaris di PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan merubah nomenklatur direksi. Wahyu Kuncoro dan Bistok Simbolon diberhentikan sebagai Komisaris Bank BNI. Kemudian Hambra Samla diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama dan Ratih Nurdiati juga menjadi Komisaris.
Kemudian pada RUPSLB pada 30 Agustus 2019, Komisaris BNI Marwanto Harjowiryono yang dipindahkan menjadi Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), digantikan oleh Askolani, Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan. Sebelumnya, Askolani adalah Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang digantikan oleh Rionald Silaban, dari Kementerian Keuangan. Bank BNI juga membuat divisi menjadi lebih spesifik.
Jabatan direktur korporasi
kini berubah menjadi direktur bisnis korporasi, jabatan direktur retail diubah
menjadi direktur bisnis konsumer, jabatan direktur usaha kecil dan jaringan
berubah menjadi direktur usaha mikro kecil dan jaringan, dan jabatan direktur
kepatuhan diubah menjadi direktur human capital dan kepatuhan.
Achmad
Baiquni saat ini masih ditetapkan sebagai Direktur Utama BNI. Lalu pada
September, BNI kembali melaksanakan RUPS dan mengangkat Ario Bimo sebagai
direktur keuangan menggantikan Catur Budi Harto. Bongkar pasang direksi juga terjadi di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BBRI).
Pada 2 September 2019,
Kementerian BUMN secara mengejutkan mengejutkan menunjuk Sunarso sebagai
Direktur Utama Bank BRI menggantikan posisi Suprajarto yang sebelumnya ditunjuk
menjadi Dirut Bank BTN. Namun Suprajarto menolak dan memilih
mengundurkan diri dari jabatan Dirut BTN.
Selain
itu, Kementerian BUMN mengangkat Catur Budi Harto dari PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (BBNI) menjadi Wakil Direktur Utama BRI. Catur merupakan
salah satu dari 5 direksi baru BRI, yakni Agus Sudiarto, Agus Noorsanto, Herdy
Rosadi Harman, Azizatun Azhimah. Sementara
itu, empat direktur BRI periode sebelumnya dicopot yaitu Mohammad Irfan, Sis
Apik Wijayanto, R. Sophia Alizsa, dan Osbal Saragi.
Pada saat
yang bersamaan, juga terjadi pergantian direksi Bank BTN. Maryono dirut lama
BTN, digantikan oleh Suprajarto yang kemudian langsung memilih mengundurkan
diri. Di era Menteri BUMN Erick
Thohir yang dimulai pada akhir Oktober 2019, jabatan dirut BTN akhirnya
diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (27/11).
Pahala N Mansury ditunjuk menjadi Direktur Utama yang baru dan menetapkan Chandra Hamzah, mantan Komisioner KPK, sebagai Komisaris Utama Bank BTN. Lalu, pada 2 Desember 2019 giliran jajaran direksi dan komisaris Bank Mandiri dirombak Erick. Royke Tumilaar resmi disahkan sebagai Dirut Bank Mandiri dalam RUPSLB. Royke sebelumnya menjabat Direktur Corporate Banking Bank Mandiri.
RUPSLB juga mengangkat Kartiko Wirjoatmodjo (Wakil Menteri BUMN) sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri. Tiko, panggilan akrabnya, kembali ke Bank Mandiri mengingat sebelum menjadi Wamen, dia adalah Direktur Utama Bank Mandiri.
Adapun RUPSLB juga mensahkan posisi Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan, sebagai Wakil Komisaris Utama perusahaan. Menteri BUMN Erick Thohir sudah menunjuk Chatib sebelumnya sehingga RUPSLB tersebut tinggal mensahkan jabatannya.
Direksi Bank BUMN Mau Dirombak Lagi
Pekan depan bank-bank pelat
merah dijadwalkan akan melaksanakan RUPS. Tiga dari empat bank BUMN dalam
pengumuman pemanggilan RUPS mengagendakan pergantian pengurus perusahaan. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga
tak membantah adanya perombakan direksi bank pelat merah. Menurutnya agar ada
penyegaran.
“Ya
kalau ada agenda [perombakan] itu akan dilakukan. Penyegaran,” kata Arya
di Jakarta, Selasa (11/2).
Pergantian direksi dilakukan sesuai dengan tantangan dari masing-masing BUMN.
“Menyesuaikan dengan tantangan ke depan dari BUMN tersebut,” tegas Arya.
Bank BRI berencana melaksanakan RUPS pada Selasa 18 Februari 2020. Ada lima agenda yang akan dibahas dalam RUPS tersebut. Salah satu agenda atau agenda ke-5 disebutkan akan ada pergantian komposisi manajemen perusahaan. Selain itu, RUPS ini mengagendakan persetujuan laporan keuangan 2019. Demikian pula dengan Bank Mandiri.
Menurut rencana akan menggelar RUPS pada Rabu 19 Februari 2020. Sama hal dengan BRI, ada lima agenda yang akan dibahas dan diputuskan dalam RUPS tersebut. Agenda kelima RUPS Bank Mandiri juga menyebutkan perubahan pengurus baik direksi dan komisaris. Bank BUMN berikutnya yang akan menyelenggarakan RUPS adalah BNI. RUPS BNI akan berlangsung pada Kamis 20 Februari 2020.
Ada enam agenda yang akan dibahas dan diputuskan dalam RUPS BNI kali ini. Agenda ke-6, sama seperti BRI dan Mandiri, BNI juga akan mengagendakan perubahan pengurus perseroan.
Terakhir adalah Bank BTN yang akan melaksanakan RUPS pada 12 Maret 2020. Namun belum disampaikan agenda-agenda yang akan dibahas dan diputuskan dalam RUPS tersebut. (Fahad Hasan&DBS)