KNews.id – Calon presiden Anies Baswedan menyatakan, jika “ITB Putih” sudah berhimpun dan bergerak maka energi perubahan yang dihasilkan akan lebih besar. Hal ini dinyatakan Anies saat acara Ngariung 1.000 Alumni ITB di Bandoengsche Melk Centrale 1928, Kota Bandung, Jawa Barat pada Ahad.
“Terima kasih, Teman-teman semua. ITB berkumpul, bergerak. Dan yang berkumpul bergerak ini istilahnya tadi ‘ITB Putih’. Kalau ‘ITB Putih’ ini energinya dahsyat nantinya. Jadi harus lebih besar,” kata Anies disambut tepuk tangan seribuan peserta yang ada di lokasi.
“Itu kan era-era masuk ITB susah, bukan? Ya, kan? Itu masuknya susahnya gak kira-kira. Kita yang di Yogya cuma berani lihat dari jauh. Gak berani daftar kita. Gak berani daftar. Daripada nanti tercatat pernah ditolak, itu gak enak, tuh,” ungkap Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Selanjutnya, Pendiri Gerakan TurunTangan ini melanjutkan apresiasinya bahwa alumni ITB adalah putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang kapasitasnya nyaris setara Presiden ke-3 RI B.J. Habibie (Almarhum), mengutip testimoni penggagas acara, Syahganda Nainggolan.
“Kalau masuk ITB itu tulisannya besar sekali di depan itu. Apa tulisannya? ‘Selamat Datang Putra-Putri Terbaik Bangsa’. Betul gak, tuh? Betul, kan? Jadi yang ngumpul putra terbaik bangsa. Betul kata Syahganda tadi, kalau sudah kumpul di sini tadi kira-kira level Habibie semua yang kumpul di sini,” puji Anies.
Selanjutnya, Anies menawarkan sebuah percakapan yang dibalut guyonan ihwal slogan yang dimiliki kampus ITB (Institut Teknologi Bandung) dan UGM (Universitas Gadjah Mada).
“Nah, kalau di UGM tulisannya itu ‘Selamat Datang Pemimpin Masa Depan’. Gitu. Ya, aduh. Banner-nya salah itu. Serius itu. Di Yogya itu tulisannya ‘Selamat Datang Pemimpin Masa Depan’. Jadi, lain kali ditambahin kalimat itu. Salah doa. Dan ketika banner itu dipasang, saya Ketua Ospek waktu itu, sempat ada yang iseng, (huruf) N-nya diilangin, ‘Selamat Datang Pemimpi Masa Depan’. Mungkin mulai besok ini, ‘Selamat Datang Putra Terbaik Pemimpin Masa Depan Bangsa’,” paparnya yang diwarnai gelak tawa.
Dalam sambutan penutup sebelum mengulang kisah Imaduddin Abdurrahim, Anies menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari alumni ITB yang diberikan kepadanya. Ayah empat orang anak ini memuji tokoh-tokoh ITB memiliki jiwa pemberani.
“Karena ITB dulu terkenal sebagai rombongan yang berani-berani tuh di ITB. Jadi kalau sekarang ada orang ITB gak berani, ini bukan ITB. Lho, kita di Yogya nih dapet ceritanya. Itu rektor ITB, Iskandar Alisjahbana, betul, gak? Anak-anak tuh pada ditahan, tetep aja bimbingan skripsi jalan, tetep aja pada bisa lulus. Kita bilang, ini rektor dahsyat ini. Kalau rektor berani, apalagi mahasiswanya. Betul, gak?. Jadi kalau ITB itu memang pemberani dan sudah saatnya 2024 ITB bangkit lagi untuk jadi pemberani,” ujar Anies.
Pantauan KBA News di lokasi acara, Anies tampak menikmati kebersamaan dengan alumni ITB yang identik dengan dunia aktivis, pergerakan, dan tentu saja ilmu pengetahuan. Meskipun Pendiri Indonesia Mengajar ini berbicara tentang hal-hal yang serius seperti ilmu pengetahuan, reindustrialisasi, dan demokrasi, KBA News mencatat sedikitnya 16 kali Anies berbagi tawa di sela orasinya. (Zs/KBA)