spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Balas Sindiran Arteria, PD Mengungkit Usul Kader PDIP Menjual Pesawat Kepresidenan

KNews.id- Politikus PDIP Arteria Dahlan menyebut Partai Demokrat (PD) seperti mengalami post colour syndrome lantaran mengkritik pengecatan ulang pesawat kepresidenan. Partai Demokrat mengungkit pernyataan kader PDIP yang mengusulkan agar pesawat kepresidenan dijual.

“Arteria ini keliru besar jika salahkan Pak SBY. Harusnya kita semua sebagai anak bangsa berterima kasih karena Pak SBY beli pesawat kepresidenan setelah 69 tahun tidak punya. Arteria nggak paham itu. Ajaran Sukarno untuk ‘jasmerah’ pun dia lupa,” kata Wasekjen PD Irwan kepada wartawan.

- Advertisement -

“PDIP dulu malah tolak keras pembelian pesawat kepresidenan ini. Bahkan saat Jokowi jadi presiden di 2014, mereka usulkan agar dijual. Ini kok aneh bin lucu tiba-tiba bicara pesawat kepresidenan,” imbuhnya.

Pada 2014, kader PDIP Maruarar Sirait memang pernah mengusulkan agar pesawat kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 dijual. Lebih lanjut Irwan menyebut PD sebetulnya tidak mempersoalkan rencana pengecatan ulang pesawat kepresidenan dari warna biru menjadi merah-putih

- Advertisement -

Syaratnya, sebut dia, pemerintah bisa menjelaskan alasannya secara terbuka. Anggota Komisi V DPR RI itu juga mengulas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyewa pesawat jenis Boeing 777-300 ER dari Garuda Indonesia untuk kunjungan ke Amerika Serikat.

“Tidak ada yang protes kok, apalagi terkait masalah warna. Silakan saja bagi penguasa mau cat warna apa, yang penting dijelaskan dengan terbuka latar belakang dan tujuan pengecatan, dan perubahan warnanya,” sebut Irwan.

- Advertisement -

“Istana ini suka diam-diam dan tiba-tiba saja ramai di publik. Persis tahun lalu juga tiba-tiba Istana sewa pesawat Garuda untuk pesawat kepresidenan dan mengecat merah dan diberi logo. Lalu ujung-ujungnya batal,” sambung dia.

Menurut Irwan, yang keliru dari rencana pengecatan ulang pesawat kepresidenan adalah momentumnya. Anggota DPR dapil Kalimantan Timur itu menyarankan agar pemerintah menunda kegiatan yang tidak bersinggungan langsung dengan penanganan pandemi COVID-19.

“Yang terpenting juga kan terkait momentumnya, apalagi situasi begini. Tangani pandemi saja masih kelimpungan cari pendanaan. Coba yang masih bisa ditunda, ya tunda saja. Kalau alasannya tahun 2019 sudah dibahas anggarannya, ya gampang kok, cukup direalokasi atau refocusing program dan anggarannya,” ucap Irwan. (Ade/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini