KNews.id- Gempa bumi yang menewaskan puluhan ribu warga di Turki perlu menjadi refleksi penting bagi Indonesia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa gempa dahsyat yang telah meluluantahkan Turki itu juga bisa berpotensi terjadi di Indonesia.
Dwikorita menjelaskan kemungkinan itu bisa saja terjadinya karena Indonesia merupakan wilayah rawan terjadi gempa yang dipicu sesar aktif. Gempa Turki, kata dia, mengingatkan banyak negara bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar (strike slip) yang terjadi di darat dapat menyebabkan kejadian gempa katastrofik dan kompleks.
“Gempa bumi di Turki Magnitudo Momen (Mw) 7,8 sanggup memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur (6 segmen: Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali) sepanjang 300 km,” ungkap Dwikorita dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, dikutip dari Rilis BMKG Sabtu (25/2).
“Fenomena ini memberikan warning bagi kita yang ada di Indonesia, untuk mewaspadai adanya potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi. Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018 yang diguncang 5 (lima) gempa kuat dalam waktu tiga minggu dengan magnitudo Mw 6,4, Mw 7,0, Mw 5,9, Mw 6,2, dan Mw 6,9,” lanjutnya.