spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

AS: China Satu-satunya yang Mampu Menggabungkan Kekuatan Ekonomi, Militer, dan Teknologi

KNews.id- Presiden Joe Biden memilih “persaingan yang berkembang dengan China” sebagai tantangan utama yang Amerika Serikat hadapi, dengan diplomat utama AS menggambarkan negeri tembok raksasa sebagai “ujian geopolitik terbesar” abad ini.

Pemerintah AS mengeluarkan pemikirannya dalam dokumen setebal 24 halaman yang menguraikan kebijakan keamanan nasional Biden, bersama dengan pidato kebijakan luar negeri pertama Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

- Advertisement -

“Ini adalah satu-satunya pesaing yang berpotensi mampu menggabungkan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologinya untuk meningkatkan tantangan berkelanjutan terhadap sistem internasional yang stabil dan terbuka,” sebut dokumen keamanan nasional tentang China.

Melansir Channel News Asia, dokumen itu menyebutkan, dalam menghadapi tantangan dari China dan Rusia, militer AS akan mengalihkan penekanannya dari “platform warisan dan sistem senjata yang tidak diperlukan untuk membebaskan sumber daya untuk investasi” dalam teknologi mutakhir.

- Advertisement -

Amerika Serikat dan China berselisih mengenai pengaruh di wilayah Indo-Pasifik, praktik ekonomi Beijing, Hong Kong, Taiwan, dan hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China.

China Menjadi Satu dari Delapan Prioritas AS

- Advertisement -

Pemerintahan Biden telah mengindikasikan akan secara luas melanjutkan pendekatan keras ke China yang diambil oleh Donald Trump, tetapi melakukannya dengan berkoordinasi dengan sekutu.

“Hubungan kami dengan China akan kompetitif pada saat yang seharusnya, kolaboratif ketika bisa, dan bermusuhan ketika harus,” kata Blinken pada sebuah acara di Departemen Luar Negeri, seperti dikutip Channel News Asia.

“Terlibat dengan China dari posisi yang kuat, membutuhkan penegakan nilai-nilai kami ketika hak asasi manusia dilanggar di Xinjiang atau ketika demokrasi diinjak-injak di Hong Kong,” ujar dia. “Karena jika kita tidak melakukannya, China akan melakukannya, bertindak dengan impunitas yang lebih besar”.

Blinken mengatakan, dia setuju dengan tekad pendahulunya Mike Pompeo bahwa genosida terhadap Muslim sedang berlangsung di Xinjiang, tetapi tidak menggunakan istilah itu dalam pidatonya.

Aktivis dan pakar PBB menyatakan, 1 juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp China. Tapi, Beijing menyangkal dan mengatakan, kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan serta diperlukan untuk melawan ekstremisme.

Sementara Blinken berbicara tentang Iran serta konflik di Yaman dan Myanmar sebagai tantangan potensial, China adalah satu-satunya negara yang dia katakan sebagai salah satu dari delapan prioritas AS. Kedelapan prioritas Amerika Serikat tersebut termasuk menghindari pandemi global, menangani perubahan iklim, dan mempromosikan demokrasi di luar negeri. (Ikh)

 

Sumber: Kontan

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini