spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Arab Saudi Tiba-Tiba Puja-Puji China, Ada Apa Raja Salman?

KNews.id – Arab Saudi tiba-tiba memuji China. Negeri Raja Salman menyebut negeri Xi Jinping kini sedang memimpin.

Riyadh pun bermaksud mencari kerja sama yang lebih kuat dengan Beijing. Baik dalam investasi perdagangan dan aliran energi.

- Advertisement -

“Kami menyadari kenyataan hari ini bahwa China sedang mengambil, telah memimpin, akan terus memimpin itu,” kata Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman, selama Konferensi Bisnis Arab-China melansir CNBC International, Selasa (13/6/2023).

“Kami tidak harus bersaing dengan China, kami harus berkolaborasi dengan China,” ujarnya.

- Advertisement -

Dia pun menambahkan bahwa ada nilai dalam bekerja dengan China. Sebab mereka telah memimpin dalam mendapatkan produsen yang tepat terutama di bidang energi terbarukan.

“Kami tidak akan pernah pergi lagi ke permainan zero-sum ini,” tambahnya.

- Advertisement -

China adalah importir minyak mentah terbesar di dunia. Arab Saudi sendiri telah tampil sebagai pemasok utama China untuk komoditas tersebut pada April, meskipun minyak Rusia yang mendapat sanksi murah.

Pada bulan Maret, Saudi Aramco- perusahaan minyak milik negara di Arab Saudi- mengumumkan dua kesepakatan kilang besar, memasok 690.000 barel per hari minyak mentah ke Rongsheng Petrochemical dan Zhejiang Petrochemical. Kesepakatan itu datang setelah kunjungan Presiden China Xi Jinping ke kerajaan Desember lalu.

“Ini tidak berarti kami tidak akan bekerja sama dengan pihak lain,” kata Abdulaziz, mengutip Eropa, Korea Selatan, Jepang, AS, dan Amerika Latin memiliki hubungan perdagangan dengan negara tersebut.

Kabinet Arab Saudi pada Maret juga menyetujui keputusan untuk bergabung dengan Organisasi Kerjasama Shanghai. Ini merupakan blok keamanan yang dipimpin China yang mencantumkan Rusia, India, Pakistan, dan empat negara Asia tengah lainnya sebagai anggota penuh.

Dia menyamakan transaksi bisnis dengan pot yang tidak perlu dibagi di antara negara-negara. Ditegaskannya Arab Saudi akan pergi ke mana pun peluang datang.

“Tidak ada yang politis tentang itu. Tidak ada yang strategis tentang itu,” tegasnya.

“Kami adalah Arab Saudi, kami tidak harus terlibat dalam apa yang saya sebut permainan zero-sum. Kami percaya bahwa ada begitu banyak peluang global,” tutup Abdulaziz. (RZ/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini