KNews – Ketua Pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Rionald Silaban mengatakan akan terus menagih utang para obligor/debitur yang belum dibayarkan ke negara. Termasuk kepada dua anak Presiden ke-2 Negara Indonesia Soeharto.
Diketahui, dua anak Soeharto yakni Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut Soeharto dan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto memiliki utang ke negara melalui BLBI yang dilakukan pada krisis tahun 97-98 silam.
“Memang nama-nama tersebut sudah ada dalam panggilan, kita sudah bertemu dengan kuasanya,” Rionald dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).
Rionald menjelaskan, saat ini proses penyelesaian piutang masih berjalan di antara kedua belak pihak. Satgas pun sudah memberitahukan kepada kuasa hukum keduanya terkait langkah yang akan dilakukan pemerintah jika utangnya tidak diselesaikan.
“Satgas sudah sampaikan (ke pengacaranya) apa yang akan dilakukan oleh satgas kepada yang bersangkutan manakala penyelesaian tidak dapat di perlakukan secara sukarela,” jelas Rio.
Terkiat dengan langkah lanjutan yang akan dilakukan oleh pemerintah, Rio enggan menjelaskan lebih detail. Menurutnya, langkah selanjutnya ini akan diberitahukan setelah proses negosiasi pembayaran utang diselesaikan.
“Mengenai apa yang akan kami lakukan itu nanti akan kita lihat dari tindakan keputusannya,” tegasnya.
Sebagai informasi, Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, PT Citra Bhakti Margatama Persada. Dimana utang yang ditagih negara berdasarkan dokumen yang beredar adalah
- Rp 191.616.160.497 (Rp 191 miliar)
- Rp 471.479.272.418 (Rp 471 miliar)
- US$ 6.518.926,63
- Rp 14.798.795.295,79 (Rp 14 triliun).
Sementara itu, Tommy memiliki utang ke negara Rp 2,6 triliun dari kasus BLBI ini. (RKZ/CNBC)
