KNews.id – Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, mengunggah video yang menyoroti pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto tentang angka pengangguran saat ini terendah sejak tahun 1998.
Melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan, Anies mempertanyakan kenapa dalam obrolan sehari-hari justru menyatakan kebalikan.
“Setahun sudah pemerintahan baru ini berjalan. Pak Presiden baru saja bilang bahwa angka pengangguran terendah sejak tahun 1998. Bagus dong kalau begitu,” kata Anies dalam video.
“Tapi kenapa obrolan sehari-hari yang kedengarannya malah sebaliknya. Susah cari kerja, lowongan seret, PHK (pemutusan hubungan kerja) di mana-mana,” tambahnya.
Ia kemudian menyebut bahwa sebenarnya tidak bisa berhenti di satu angka, karena kondisi di lapangan jauh lebih kompleks.
Anies pun menyebut bahwa pengangguran absolut sebenarnya justru meningkat secara jumlah. Ia mengakui bahwa persentasenya memang turun, tetapi jumlah orangnya bertambah.
“Misalnya ini, kalau kita mau lihat data lebih dalam lagi. Satu, penganguran absolut itu justru naik. Jadi, persentasenya memang turun, tapi jumlah orang tambah karena angkatan kerjanya membesar. Nah, kita kejar-kejaran itu di situ,” urainya.
Lalu kedua, kualitas kerjanya melemah. Maksudnya apa? Gini, pekerjaan yang sifatnya part time jumlahnya tambah. Sementara yang full time jumlahnya berkurang,” tambahnya.
Menurutnya, banyak pekerja part time dengan jam kerja dan penghasilan yang sangat tidak layak kemudian disebut sebagai bukan pengangguran.
“Yang ketiga, mayoritas pekerja kita, 60an persen masih pekerja informal,” tuturnya.
“Kalau informal itu artinya apa? Upahnya cenderung rendah, tidak punya perlindungan sosial, tidak punya perlindungan hukum yang cukup,” kata dia menegaskan.
Anies juga berpendapat bahwa angka pengangguran tertinggi masih didominasi oleh generasi muda, karena mereka adalah generasi yang paling semangat tetapi paling sulit masuk kerja.
“Terus keempat, pengangguran anak muda masih tetap paling tinggi. Anak muda itu paling semangat tapi paling sulit masuk ke tempat kerja.”
Dalam video itu, Anies juga menyoroti kenaikan upah pekerja yang menurutnya sangat kecil, yakni di kisaran 1,8 persen,padahal inflasi Indonesia sebesar 2,3 persen.
“Nah, terakhir, rata-rata upah kita naiknya tipis. Presidenbilang inflasi kita ini 2,3 persen. Itu terendah di antara negara-negara G20. Masalahnya, upah kita naiknya cuma 1,8 persen,” tuturnya.
“Jadi, ya masih kalah sama inflasi. Apalagi inflasi makananya malah justru makin tinggi. Jadi, pantas ya kalau banyak yang merasa apa yang ada di berita itu beda dengan apa yang ada di dompet,” kata dia.



