KNews.id- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelar kembali latihan perang nuklirnya pada pekan lalu. Pelatihan perang nuklir ini dilakukan di saat negara itu sedang berada dalam ketegangan yang meruncing dengan Rusia.
Dalam sebuah rilis yang diposting dalam situs resmi Komando Strategis AS, latihan yang bernama Global Lightning itu akan digelar untuk mengintegrasikan dan sinkronisasi sumber daya dengan markas besar Komando. Latihan itu sendiri dilaksanakan dengan skenario serangan dari Rusia ke wilayah Baltik.
“Global Lightning adalah kesempatan pelatihan yang sangat berharga yang menguji area misi Komando Strategis untuk meningkatkan kesiapan dan menciptakan kondisi untuk pencegahan strategis yang efektif terhadap berbagai ancaman,” ujar lembaga itu dikutip Senin, (31/1).
Meski begitu, tidak banyak hal yang dapat dibagikan mengenai hal ini. Direktur Proyek Informasi Nuklir untuk Federasi Ilmuwan Amerika, Hans M. Kristensen, mengatakan bahwa dalam latihan itu ada juga hal-hal mengenai serangan berulang serta pemulihan kemampuan pasca serangan.
“(Ini) termasuk latihan operasi selama lingkungan nuklir trans-/pasca-serangan, termasuk rekonstitusi, pengalihan dan penargetan pasukan,” tuturnya kepada Newsweek.
Latihan ini sendiri diadakan saat Negeri Paman Sam sedang berada dalam ketegangan besar dengan Rusia. Rusia sendiri juga merupakan negara dunia yang memiliki kemampuan persenjataan nuklir yang mumpuni.
Ketegangan antara dua kekuatan besar ini dipicu langkah Rusia memobilisasi pasukannya secara besar-besaran ke wilayah dekat Ukraina. Moskow sendiri berdalih ini dilakukan lantaran Kiev saat ini berdekatan dengan aliansi militer pimpinan AS, NATO. Bahkan, Ukraina sempat ingin menjadi anggota pakta pertahanan yang notabenenya rival Rusia itu. (AHM/cnbc)
 menggelar kembali latihan perang nuklirnya pada pekan lalu. Pelatihan perang nuklir ini dilakukan){kind=link}