spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Alhamdulillah! Wamenkes: Keterisian Tempat Tidur RS di Jakarta Mulai Turun

KNews.id- Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah berjalan di minggu kedua. Dari kebijakan ini beberapa wilayah Jawa dan Bali terpantau mengalami penurunan volume kendaraan. Seperti di Jakarta, Polda Metro Jaya menyatakan dalam pantauan melalui google traffic, tercatat volume kendaraan menurun 40 persen imbas dari PPKM Darurat.

Namun, tidak hanya penurunan volume kendaraan, saat ini keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta mulai mendatar. Kabar tersebut disampaikan Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu 17 Juli.

- Advertisement -

“Ada kabar baik tentang belakangan ini bahwa BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakit sudah mulai flat di Jakarta,” kata Dante.

Dalam hal ini, Dante menilai mendatarnya keterisian tempat tidur itu dimungkinkan akibat adanya penambahan tempat tidur yang cukup signifikan.

- Advertisement -

Namun, Dante tidak menyebutkan secara detail berapa angka keterisian dan dalam berapa hari BOR itu mendatar.

Kendati demikian, Dante berharap angka pasien positif Covid-19 yang masuk rumah sakit untuk beberapa hari kedepan tidak terlalu masif lagi, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Kemenkes.

- Advertisement -

Dalam menangani minimnya BOR bagi pasien Covid-19, Dante mengatakan ada penambahan 1.000 tempat tidur di Wisma Haji.

“Ada penambahan kira-kira 1.000 tempat tidur di Wisma Haji, ini adalah 900 tempat tidur isolasi dan 100 tempat tidur disolasi. Ini bekerja sama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, kemudian juga dengan BUMN,” kata Dante.

Lebih lanjut, Dante juga mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menambah 300 tempat tidur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan sekitar 300 sampai 400 tempat tidur lagi di beberapa rumah sakit di Jakarta.

Sehingga total hampir terdapat penambahan 2.000 tempat tidur di seluruh Jakarta. Selain soal tempat tidur, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan oksigen untuk pasien positif Covid-19.

Dante mengungkapkan kebutuhan oksigen harian sebelumnya mencapai sekitar 400 ton per hari. Dengan adanya peningkatan secara eksponensial pada kasus-kasus Covid-19 belakangan ini, maka kebutuhan oksigen menjadi lima kali lipat.

Meski begitu, untuk mengatasi hal tersebut, Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian melakukan rekonversi dari penggunaan oksigen untuk industri.

Sehingga sebesar 90 persen oksigen digunakan untuk kebutuhan medis, dan tinggal 10 persen lagi kebutuhan yang digunakan untuk kebutuhan industri.

Demikian, Dante menyebut Kemenkes juga akan menambah sekitar 20.000 sampai 30.000 oksigen konsentrator, dengan jumlah kira-kira 600 ton oksigen perhari yang akan dibutuhkan. (AHM/pkra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini