spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Akui Kafir, Nicho Silalahi: Sikap Dede Budyarto adu Domba Internal Agama Islam dan Rusak NKRI

KNews.id- Komisaris independen PT Pelni Dede Budyarto melakukan adu domba internal agama Islam dan merusak NKRI dengan membatalkan pengajian online Ramadhan di perusahaan plat merah itu.

“Saya seorang kafir menilai sikap Dede Budyarto itu melakukan adu domba di internal agama Islam dan merusak NKRI. Pembatalkan pengajian online dengan tudingan ustadznya radikal sangat tidak beralasan,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada suaranasional, Sabtu (10/4).

- Advertisement -

Menurut Nicho, Dede Budyarto berkilah pembatalan pengajian online Ramadhan bukan karena radikal tapi belum ada izin dan koordinasi dengan perusahaan. “Itu hanya alasan yang dicari-cari. Dede Budyarto tidak mempunyai kapasitas untuk menilai pengajian karena dia bukan beragama Islam,” jelasnya.

Nicho mengatakan, masyarakat bisa menilai kelakuan dan kapasitas buruk Dede Budyarto sebagai komisaris independen PT Pelni.

- Advertisement -

“Maka tidak berlebihan PT Pelni merugi mempunyai komisaris independen yang kemampuan seperti Dede Budyarto,” ungkapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir, kata Nicho harus merespon masyarakat yang meminta Dede Budyarto dicopot dari komisaris independen PT Pelni.

- Advertisement -

“Kalau Dede Budyarto tidak segera dicopot kepercayaan masyarakat ke pemerintah makin menurun,” jelas Nicho.

Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto mengumumkan batalnya acara pengajian Ramadan secara daring di Badan Kerohanian Islam PT Pelni. Tak hanya itu, Dede juga mengungkapkan bahwa pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut dipecat.

Hal ini dilakukan Dede dengan dalih agar tak menyebarkan paham yang menurutnya radikal.

“Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhaan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” jelasnya dari @kangdede78, Jumat (9/4).

“Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT,” lanjut Dede pada utas tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini juga menjadi peringatan bagi perusahaan BUMN ini agar tak membiarkan paham radikalisme berkembang.

”Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme,” paparnya.

“Jangan beri ruang sedikitpun BERANGUS,” tegas Dede. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini