KNews.id- Gerombolan buzzer tidak bersuara ketika banjir bandang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Jawa Tengah (Jateng).
“Suara mereka ga gue dengar di Banjir Kalsel dan Jateng, mungkin jika DKI banjir kritik mereka nyaring terdengar lagi,” kata aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicho Silalahi di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi.
Nicho menunggu gerombolan buzzer membully Anies Baswedan ketika Jakarta dilanda banjir. “Jujur gue kangen banget dengan Gerombolannya dek @TsamaraDKI koalisi Bersama Buzzer membully @aniesbaswedan karena banjir DKI,” ungkap Nicho. Ia juga mengkritik narasi di Semarang dan Jakarta yang menyebut banjir sebagai genangan.
“Banjir itu hanya selutut tapi kalau genangan sebahu serta yang kalah penyebabnya hanya curah hujan ekstrim dan gelombang doang. Kalau pemerintah bilang begitu ikuti saja. Kalau ngeyel bisa senasib dengan Jumhur Hidayat,” sindir Nicho.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengimbau agar semua pihak siaga satu di musim hujan terutama dalam sepekan ini.
“Pekalongan beberapa hari lalu terjadi sudah pulang dan balik lagi. Kudus ada tiga titik di tiga kecamatan, masih dikelola. Beberapa bagian wilayah di Kota Semarang sudah ditangani. Ibu Wakil Wali Kota (Semarang) sudah koordinasi sehingga disiapkan kondisi pengungsian,” kata Ganjar kepada wartawan di rumah dinasnya, Sabtu (6/2).
Ia mengatakan di beberapa daerah ada pengungsi akibat banjir yang melanda antara lain di Pekalongan, Kudus, dan Kota Semarang. Dia mengingatkan pandemi virus Corona atau COVID-19 menjadi pertimbangan dalam mempersiapkan lokasi pengungsian. (AHM)
Sumber: https://suaranasional.com/2021/02/07/aktivis-prodem-pertanyakan-gerombolan-buzzer-tak-bersuara-banjir-kalsel-jateng/
