KNews – Akhirnya Vladimir Putin kembali pompa gas, Eropa batal krisis energi. Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya kembali memompa pasokan gas alam ke Eropa. Meski demikian, Rusia telah memangkas jumlah pasokan yang dikirimkan ke Eropa hingga 40 persen dari kondisi normal.
Kebijakan tersebut diambil sejak awal Juni lalu jelang penghentian sementara operasional Nord Stream 1 untuk perawatan rutin.
Kremlin menyebut, kesulitan yang dialami oleh Eropa saat ini merupakan buah dari tindakan mereka untuk ‘menghukung’ Rusia atas aksi militernya ke Ukraina. Sebab, turbin yang tengah dikirim ke Kanada untuk perbaikan justru tidak dikembalikan.
Pemompaan kembali gas melalui jalur pipa Nord Stream 1 ke Eropa berlangsung pada Kamis (21/7/2022) pagi waktu setempat, setelah dimatikan selama 10 hari.
Tentu hal itu melegakan sejumlah negara di Eropa sekaligus menghilangkan kekhawatiran pasokan musim dingin Eropa.
Raksasa energi Rusia Gazprom, mengatakan turbin pompa belum dikembalikan dari Kanada di mana ia dikirim untuk pemeliharaan.
Kanada, yang awalnya menahan turbin karena sanksi terhadap Moskow atas Ukraina, memutuskan untuk mengembalikan peralatan, yang dilayani oleh Siemens Energy, kembali ke Rusia.
Dalam panggilan telepon dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia tetap “bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari keamanan energi Eropa.”
Dia menolak tuduhan oleh beberapa politisi Barat, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang menyebut Rusia menggunakan pasokan energi untuk “memeras” Eropa.
“Putin telah menjelaskan dengan cukup komprehensif, bahwa berbicara tentang tekanan apa pun, pemerasan apa pun adalah salah. Ini adalah pernyataan yang benar-benar salah dan kami dengan tegas menyangkalnya,” kata Peskov.
Dia mengatakan bahwa karena sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa, Nord Stream 1 menghadapi tantangan dalam perawatan peralatan.
“Tepatnya pembatasan itu mengarah pada fakta bahwa mesin tidak dapat menerima servis yang diperlukan. Pembatasan yang diberlakukan oleh orang Eropa adalah penyebab masalah mereka.” (RKZ/idxc)
