KNews.id- Guru besar Universitas Airlangga (Unair) Profesor Henri Subiakto memenuhi janjinya mundur dari jabatan Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada 2021 lalu, Prof Henri janji tahun 2022 akan keluar dari lingkaran rezim Pemerintahan Joko Widodo. Hari ini, janji itu dia tunaikan.
“Alhamdulillah sebagaimana pernah saya sampaikan tahun lalu, mulai hari ini saya tidak lagi jadi bagian dari pemerintah. Saya sudah selesai menjabat staf ahli menteri Kominfo,” kata Prof Henri, Jumat 1 April.
“Sekarang kembali jadi dosen dan membantu bisnis teman yang bergerak di bidang finance, blockchain, hingga properti,” sambung dia.
Henri mengatakan, dirinya menjabat di pemerintah sebagai eselon 1 sudah hampir 15 tahun. Yaitu sejak september 2007 sampai April 2022.
“Sejak pemerintahan era pak SBY hingga periode kedua pak Jokowi,” katanya.
Dia menceritakan, dirinya dilantik pada tahun 2007 oleh Menteri Kominfo Prof Moh Nuh sebagai staf ahli bidang Media Massa. Kemudian 2011 dia dilantik Menkominfo Tifatul Sembiring sebagai Staf Ahli bidang Komunikasi dan Media hingga 2016. Dan oleh Menkominfo Rudiantara sejak 2016 jadi Staf Ahli Bidang Hukum.
“Jadi praktis sejak 2016 sampai sekarang mengurus Bidang Hukum, atau terkait bidang perundang undangan. Ini sesuai dengan salah satu kesarjanaan saya sebagai alumni FH UII 1987. Tapi di tahun yang sama saya juga lulus jurusan Komunikasi Fisipol UGM,” jelasnya.
Dia mengatakan, kiprahnya di Keminfo bisa membantu 2 presiden dengan 4 menteri di era yang berbeda.
“Saya rasa sudah sangat cukup. Terlebih juga pernah jadi Komut (ketua Dewas) Perum LKBN Antara selama 2007-2012. Setelah itu jadi komisaris di perusahaan lingkungan Telkom (Metra Digital Media), 2013-2015,” bebernya.
Prof Henri mengatakan, setelah mundur, dirinya akan kembali ke dunia kampus.
“Memang sudah saatnya kembali ke kampus. Dan semua sudah sesuai rencana,” tuturnya. (AH/fin)
