KNews.id – Jakarta – Aksi premanisme membuat program pembangunan di Jakarta terhambat karena banyak lahan parkir dan lainnya dikuasai preman.
Untuk mengatasinya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengambil langkah persuasif daripada mengambil tindakan kekerasan. Ia berencana memberi pekerjaan kepada para preman dengan gaji sebesar Rp 4 juta per bulan.
“Sebenarnya saya tidak khawatir terhadap lahan parkir yang dikuasai beberapa orang. Kita punya aparat kok, seperti Polisi Militer, Paspampres, dan Koppasus. Mereka mau bantu kita. Lalu ada Brimob, Polda Metro Jaya yang siap mendukung. Termasuk kapolreskapolres berkomitmen mau memberantas premanisme,” kata Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (28/6).
Tetapi, lanjutnya, memberantas aksi premanisme dengan tindakan kekerasan bukan gaya pribadinya maupun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Para preman tidak bisa disingkirkan begitu saja tanpa diberikan pekerjaan untuk menghidupi kebutuhan hidup mereka seharihari. Pemprov DKI menyanggupi untuk memberikan pekerjaan kepada para preman dengan gaji yang cukup besar mencapai Rp 4 juta per bulan.
“Tentunya premanisme tidak bisa disingkirkan begitu saja, seperti kata Pak Gubernur. Mereka akan dipekerjakan. Kami sanggup menggaji mereka sebesar Rp 4 juta. Itu menjadi target kita,” tuturnya.
Bila supir bus Transjakarta bisa diberikan gaji hingga Rp 7 juta per bulan, bahkan dokter Puskesmas direncanakan menerima gaji mencapai Rp 10 juta per bulan, kini Pemprov DKI berencana memberikan pekerjaan dengan gaji Rp 4 juta per bulan kepada preman.