Masih mengutip data BPS, pada 2020 impor pakaian jadi dari RRC sebesar 51.790 ton. Sementara pakaian bekas impor hanya 66 ton atau 0,13 persen dari impor pakaian jadi RRC itu. Tahun 2021 impor pakaian jadi dari RRC 57.110 ton, sedangkan impor pakaian bekas hanya 8 ton atau 0,01 persen dari impor pakaian jadi asal RRC.
“Dari seluruh angka di atas maka sesungguhnya UMKM kita dibunuh siapa? Mungkin urut-urutannya seperti ini, UMKM 80 persen di bunuh pakaian jadi impor dari RRC, sementara pakaian jadi impor RRC saat ini tidak dibunuh, tapi sedang digerogoti oleh pakaian bekas impor,” kata Adian Napitupulu yang juga anggota Komisi VII DPR itu. (Bay/Kmprn)
