KNews.id – Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti merespons isu kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan pada 2025 mendatang. Menurut dia tarif iuran BPJS Kesehatan tidak serta merta akan mengalami kenaikan di tahun tersebut.
“Apa terus tarif langsung naik? Kan, belum tentu juga. Nanti pada 2025 akan kami pikirkan dan dihitung, kami antisipasi, kami juga lakukan mitigasi, belum tentu naik,” kata dia, di sela Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2023 dan Launching Transformasi Mutu Layanan Program JKN .
Sebelumnya, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) memperkirakan iuran BPJS Kesehatan berpotensi naik pada Juli 2025, menyusul perubahan tarif standar layanan kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023.
Permenkes ini mengatur standar tarif terbaru yang menggantikan standar tarif pelayanan kesehatan lama baik untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) yang diatur dalam Permenkes Nomor 52 Tahun 2016.
Di sisi lain, Ghufron memaparkan saat ini ada sebesar 20% peserta tidak aktif dari keseluruhan peserta yang terdaftar BPJS Kesehatan dan lebih dari 79% peserta yang aktif. Adapun peserta tidak aktif ini baik Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan non PBI.
“Dalam hal ini bukan BPJS yg memberhentikan. Untuk itu kami sarankan ketika ada kasus dia merasa miskin, tapi belum masuk ke PBI, laporkan ke dinas sosial untuk bisa diurus lebih lanjut,” terang Ghufron.
Untuk diketahui BPJS Kesehatan mencatat cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai lebih dari 262,74 juta jiwa atau 94,60%, dari total seluruh penduduk per 1 September 2023. Sementara itu pemanfaatan layanan kesehatan peserta JKN pada 2022 mencapai 502,8 juta kunjungan.
