KNews.id- Minimnya kilang minyak yang dimiliki Pertamina hingga tahun 2021 ini, tepat di periode kedua Presiden Joko Widodo, mencerminkan kinerja perusahaan migas milik plat merah payah.
“Dalam tujuh tahun ini sudah empat kali Direksi Pertamina berganti. Setiap Pergantian Pak Presiden (Jokowi) selalu instruksikan ‘Bangun Kilang’. Tapi belum ada yang berhasil,” kata mantan anggota Panitia Khusus (Pansus) Century, Achsanul Qosasi dalam akun Twitternya.
Lebih lanjut, Achsanul mencatat hanya enam kilang minyak yang dimiliki Pertamina hingga kini, sejak terakhir dibangun pada era kepemimpinan Soeharto sebelum krisis moneter.
“Kilang kita cuma enam (Dumai,Plaju, Balikpapn, Cilacap, Balongan, Sorong) dengan Kapasitas 700 ribu bph,” tuturnya.
“Kita membangun kilang terakhir tahun 1994,” tandas Achsanul.
Sebagai informasi, pengembangan usaha minyak negara yang dikerjakan PT Pertamina (Persero) yang berdiri pada 20 Agustus 1968, tak terlihat di era kekinian. Terakhir, pengelolaan minyak mentah oleh Pertamina dilakukan pada era Presiden Soeharto, tepatnya tahun 1994. (AHM/bcra)
