KNews.id- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui saat ini kondisi BUMN tak mencapai target. Hal ini ia sampaikan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan bahwa sebelumnya Kementerian BUMN optimistis soal efisiensi yang dilakukan akan bisa meningkatkan dividen.
Tapi saat ini menurutnya, pandemi Covid-19, mempengaruhi setidaknya 90 persen dunia usaha BUMN terganggu. Bahkan, hanya 10 persen saja yang mampu mempertahankan kinerjanya.
“Mohon maaf kalau di 2021, saya juga sudah lapor ke Menkeu (Sri Mulyani) dividen yang kami berikan tahun ini, bukan tidak mungkin tahun depan itu (hanya) seperempat,” ujarnya.
Kendat kondisi demikian jelasnya, masih ada perusahaan BUMN yang mengalami keuntungan,namun digunakan untuk menjaga cash flow, sehingga tidak dimasukkan ke dalam dividen.
“Contoh di Angkasa Pura II, walaupun mereka untung tetapi saat ini keuntungan itu dipakai untuk menjaga cash flow membayar pegawainya,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dialami oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) kata Erick, PT KAI sebelumnya untung Rp 2,5 triliun, tetapi hari ini mengalami penurunan income 90 persen.
“Mau tidak mau harus menjaga suistainable KAI, maka kuntungannya tidak didividenkan, tetapi untuk menjaga cash flow sampai tahun depan,” tutupnya.(FHD)