spot_img
Selasa, April 30, 2024
spot_img

Kuasa Hukum Brigadir J Ungkap Kejadian Jumat Malam di RS Polri Kramat Jati

KNews – Kuasa hukum Brigadir J ungkap kejadian Jumat malam di RS Polri Kramat Jati. Kamaruddin Simanjuntak membeberkan detik-detik adik almarhum Brigadir J, yakni Bripda LL Hutabarat diperintahkan untuk menyambangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Jumat (8/7) malam.

Bripda LL saat itu masih berdinas di Mabes Polri. Pascakejadian baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bripda LL diketahui telah dimutasi ke Polda Jambi.

- Advertisement -

Konon, seorang petinggi Polri memerintahkan Bripda LL agar menyambangi RS Polri untuk menandatangani surat persetujuan keluarga sebelum dilakukan autopsi jenazah Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Autopsi jenazah Brigadir J disebut tanpa restu kedua orang tua almarhum.

- Advertisement -

“Adik daripada almarhum diperintah untuk menghadap Karoprovos. Setelah diperintah dan menunggu lama, kemudian diperintah pergi ke Rumah Sakit Porli Kramat Jati jam 10 malam,” kata Kamaruddin selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J, di Bareskrim Polri, Kamis (21/7).

Setiba di rumah sakit, Bripda LL diperintahkan untuk menandatangani sepucuk surat. Surat itu tak lagi dibaca oleh Bripda LL setelah mendengar sang kakak meninggal dunia.

- Advertisement -

“Setelah sampai di sana itu, diperintah untuk menandatangani kertas yang tidak dibaca lagi karena sudah mendengarkan abangnya meninggal, dia (Bripda LL, red) nurut saja,” kata Kamaruddin.

Kamaruddin mengeklaim setelah autopsi, Bripda LL sempat ingin meminta agar diberi kesempatan melihat jenazah Brigadir J. Namun, tak diizinkan polisi sebelum kembali menandatangani sepucuk surat.

“Dia (Bripda LL, red) mau melihat jenazah abangynya tidak diberikan, tetapi begitu (surat) ditandatangani tak lama langsung dikeluarkan dari peti. Artinya sudah dilakukan autopsi atau visum et repertum,” ujar Kamaruddin.

Bripda LL disebut Kamaruddin sempat melihat wajah sang kakak setelah kain penutup dibuka. Bripda LL melihat ada sayatan masih segar di beberapa bagian tubuh.

“Karena dia (Bripda LL, red) bilang apakah ini abang saya atau tidak (pertanyaan dalam hati, red), maka dibuka sedikit wajahnya di situ, terlihat sayatan-sayatan masih segar di bawah mata, hidung, bibir yang lain dia tidak tahu,” kata Kamaruddin.

Jenazah Brigadir J pun langsung diantar ke Jambi oleh aparat kepolisian. Saat jenazah Brigadir J tiba di Jambi, orang tua almarhum sedang berziarah ke Balige, Sumatera Utara.

“Ketika dibawa tanggal 8 itu juga (peti jenazah tiba 9 Juli 2022) di Jambi, orang tua tidak ada di sana, karena sedang berziarah di Sumut, Balige,” kata Kamaruddin.

Adapun pihak keluarga yang menerima jenazah Brigadir J pertama kali ialah sang bibi, Rohani Simanjuntak.

Perdebatan aparat kepolisian dengan sang bibi sempat terjadi. Pasalnya, aparat kepolisian disebut tak mengizinkan Rohani membuka peti jenazah.

“Yang menerima itu Rohani Simanjuntak. Si Rohani tidak menerima kalau tidak lihat siapa di dalamnya,” ujar Kamaruddin.

“Karena tidak diperlihatkan, Rohani tidak mau terima maka ditunggulah kedatangan sampai tengah malam, orang tuanya,” sambung Kamaruddin.

Ayah Brgadir J bernama Samuel Hutabarat. Sang ibu bernama Rosti Simanjuntak. Kedua orang tua tiba di rumah sekitar pukul 23.30 WIB pada Sabtu (9/7) sepulang dari ziarah.

Dalam suasana duka, perdebatan aparat kepolisian dengan kedua orang tua Brigadir J sempat terjadi.

Pemicunya, polisi tak mengizinkan pihak keluarga Brigadir J membuka peti jenazah. Padahal, sudah melakukan prosesi serah terima jenaazah.

“Di situ terjadi perdebatan. Pada akhirnya, supaya ada solusi dibuka sedikit seperti yang pertama, tetapi tidak boleh buka semua,” ujar Kamaruddin. (RKZ/jpnn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini