Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, banyak negara sudah melakukan relaksasi dan menurunkan status pandemi menjadi endemi, Di lain sisi, masyarakat sudah 2 tahun ini merayakan Ramadhan dan lebaran di tengah berbagai pengetatan mobilitas.
Masyarakat pun, kata dia, excited menyambut lebaran tahun ini. Dengan kata lain, peluang pertumbuhan ekonomi terbuka, mengingat momentum lebaran akan mendongkrak permintaan dan konsumsi masyarakat.
- Advertisement -
“Pertumbuhan ekonomi kita kuartal II tahun lalu tinggi, 7,1%. Tapi dari sisi levelnya sebenarnya lebih rendah dibandingkan 2019. Apakah kita akan tumbuh 7%? Tidak. Tapi di atas 5%, peluangnya cukup besar,” papar Febrio dalam Indonesia Macroeconomic Updates 2022, Senin, 4 April 2022.
Faktor pendorong lainnya adalah kenaikan harga komoditas. Penghasilan masyarakat dari penjualan komoditas tentu akan meningkat.
- Advertisement -
Spending masyarakat pun bisa menjadi lebih tinggi. Apalagi akan ada momen pekerja mendapatkan tunjangan hari raya (THR) dan PNS mendapatkan gaji ke-13. Ini akan menjadi pendorong konsumsi masyarakat.
“Ekspor kita kuat. Investasi juga kuat. Kita lihat sektor manufaktur juga masih terus ekspansi,” imbuhnya. (RKZ/ibn)