spot_img
Selasa, April 30, 2024
spot_img

Laporkan Dua Anak Jokowi ke KPK, Koordinator Visi 98 Dukung Ubedilah Badrun

KNews – Laporkan dua anak Jokowi ke KPK, koordinator visi 98 dukung Ubedilah Badrun. Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang juga aktivis 98 Ubedilah Badrun telah menjalankan amanat reformasi dengan melaporkan Gibran Rakabuming Raka (Gibran) dan Kaesang Pangarep (Kaesang) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Memberikan dukungan penuh atas pemeriksaan dugaan korupsi yang diajukan komponen masyarakat belakangan ini kepada KPK termasuk yang dilakukan oleh aktivis 98 dan sekaligus dosen UNJ Ubedilah Badrun,” kata Koordinator VISI 98 Jim Lomen Sihombing dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (12/1/2022).

- Advertisement -

Kata Jim Lomen, tindakan Ubedilah Badrun itu sesuai dengan perjuangan Visi 98 yang tegas dalam pemberantasan korupsi.

“Siapapun di republik ini apabila diduga terlibat Korupsi harus diusut termasuk korupsi PCR yang belakangn ini juga sudah diajukan ke KPK. Korupsi musuh bersama seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.

- Advertisement -

Keberpihakan KPK dalan pemberantasan korupsi bisa dilihat setelah Ubedilah melaporkan Gibran dan Kaesang ke lembaga antirasuah itu.

“Situasi ini juga akan memperjelas posisi KPK, apakah tunduk kepada penguasa yangg korup atau memang menjadi panglima pemberantasan korupsi,” jelas Jim Lomen.

- Advertisement -

Pada Senin (10/1), Ubedilah Badrun didampingi kuasa hukumnya mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Dia melayangkan laporan atas Gibran dan Kaesang yang diduga terlibat tindak pidana pencucian uang (TPPU) berkaitan dengan dugaan KKN relasi bisnis anak presiden dengan grup bisnis yang diduga terlibat pembakaran hutan.

Ubedilah mengatakan, laporan itu diawali tahun 2015. Perusahaan PT SM terlibat pembakaran hutan dan mendapat tuntutan Rp7,9 triliun. Namun dalam lembar putusan, Mahkamah Agung hanya mengabulkan tuntutan Rp78 miliar.

Empat tahun berselang, kedua anak presiden itu membangun usaha bersama anak petinggi PT SM. “Karena ada hubungannya dengan keuangan negara.

Jabatan Presiden, ketika punya anak, dan anaknya berelasi dengan pebisnis, dan para pebisnis ini ternyata membentuk perusahaan bersama-sama, lalu dari PT SM ini memberikan modal dengan angka yang cukup besar, dan sekarang petinggi dari PT SM itu diangkat menjadi duta besar,” kata Ubedilah, mengutip dari kanal YouTube Liputan6 SCTV pada Selasa (11/1). (RKZ/sn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini