KNews.id – Jakarta – Calon anggota Komisi Yudisial (KY) Setyawan Hartono mengatakan kondisi peradilan Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Pernyataan itu ia sampaikan dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota KY masa jabatan 2025-2030 bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 17 November 2025.
Mulanya, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menanyakan bagaimana pandangan Setyawan mengenai kondisi peradilan Tanah Air saat ini. “Menurut Pak Setyawan, situasi dunia peradilan saat ini seperti apa? Tiga alternatif saja, baik-baik saja, ada masalah, atau ada masalah serius? Jelaskan argumentasinya,” ujarnya.
Setyawan adalah mantan Ketua Pengadilan Tinggi Yogyakarta yang purnatugas pada April 2025. Setyawan mengatakan bahwa di penghujung jabatannya, ia sempat merasa sedih, kecewa, marah, dan stres.
Menurut dia, ketika itu, pembahasan di seluruh media sosial selalu berbicara mengenai hal yang tidak baik tentang hakim, tentang lembaga peradilan. “Jadi, rasanya ya kondisi lembaga peradilan saat ini jelas dalam situasi yang tidak baik-baik saja,” tutur Setyawan.
Ia juga menyinggung dugaan suap yang menyeret hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Tak lama kemudian, hakim PN Jakarta Pusat juga terseret kasus serupa. “Sepertinya saya tidak tahu apa yang ada di benak mereka,” ucapnya.
Menurut dia, fenomena ini mencerminkan tidak adanya komitmen dari hakim tersebut untuk menjaga muruah pengadilan dan pengadil. “Bukan masalah takut atau tidak takut, tapi betul-betul tidak ada komitmen bagaimana menjaga dan menjaga muruah pengadilan, muruah hakim. Jadi kondisinya jelas tidak baik-baik saja,” kata Setyawan.
Setyawan merupakan satu dari tujuh calon anggota KY yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi DPR. Enam calon lainnya adalah F. Willem Saija, Anita Kadir, Desmihardi, Andi Muhammad Asrun, Abdul Chair Ramadhan, serta Abhan.
