Oleh : Sutoyo AbadiĀ
KNews.id – Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya tidak menyukai orang yang hanya pandai berbicara tanpa tindakan nyata. Hal tersebut ia sampaikan dalam pidatonya saat menghadiri Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4/2025)
Saat ini Prabowo diterpa sindiran rakyat yang menggunakan kiasan metafora singa/harimau “Prabowo ternyata hanya bisa mengaum tapi tidak berburu, nempel sebagai stigmanya”.
Celakanya Prabowo Subianto sendiri yang sering menggunakan peribahasa tentang singa atau harimau dalam pidatonya yang yang berapi – api untuk menandai dirinya sebagai pemimpinan yang kuat, berujung fatal stigma rakyat PrabowoĀ hanya bisa mengagum.
Peribahasa yang sering ia kutip di media sosial adalah: “Seribu kambing jika dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua. Namun seribu harimau jika dipimpin seekor kambing maka akan embeeeek.
“Prabowo jangan hanya mengaum tak mampu berburu”, disandarkan pada realitasĀ kemampuannya hanya retorika atau janji-janji politik Prabowo yang dianggap keras dan berani.
Retorika tersebut tidak diikuti dengan tindakan nyata atau hasil yang efektif dalam memenuhi janji-janji tersebut, khususnya dalam menyelesaikan masalah-masalah utama negara seperti korupsi, tambang ilegal, pengelolaan sumber daya, atau kesejahteraan rakyat.
Sesekali sewa survei untuk menolong dirinya dengan hasil yang menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintahannya, dengan angka yang fantastis. Sayang rakyat paham dengan hasil survei sewaan yang selalu digunakan di era rezim Jokowi.
RakyatĀ skeptis tetap memberikan kritiknya bahwa Prabowo hanya omon – omon, sangat lemah konsistensinya antara kata-kata Prabowo dan hasil tindakannya.
(FHD/NRS)



