KNews.id – Jakarta – Kanker ovarium adalah kondisi serius yang dimulai di ovarium, organ kecil dalam sistem reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur. Penyakit ini seringkali sulit dideteksi pada stadium awal karena gejalanya yang tidak spesifik, dan baru terlihat jelas pada stadium lanjut.
Penanganan kanker ovarium umumnya melibatkan operasi, kemoterapi, dan perawatan kanker lainnya.
Ketika sel-sel abnormal di ovarium atau tuba falopi tumbuh dan berkembang biak di luar kendali, kanker ovarium dapat terjadi. Ovarium, yang berbentuk bulat seukuran kacang kenari, adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita. Kanker ini lebih umum terjadi pada wanita, dan deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa kelompok etnis memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kanker ovarium. Misalnya, wanita keturunan Yahudi Ashkenazi memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki mutasi gen BRCA, yang meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan ovarium. Selain itu, wanita dari latar belakang penduduk asli Amerika, kulit hitam, hispanik, atau Asia juga lebih rentan terhadap penyakit ini.
Faktor Risiko Kanker Ovarium
Penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, antara lain:
- Usia di atas 60 tahun.
- Kegemukan.
- Riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau payudara.
- Tidak pernah hamil atau memiliki anak.
- Endometriosis.
Gejala kanker ovarium seringkali tidak muncul hingga stadium lanjut. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan meliputi nyeri panggul atau perut, perubahan kebiasaan makan, keputihan atau pendarahan abnormal, serta perubahan usus. Jika mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Diagnosis dan Stadium Kanker Ovarium
Diagnosis kanker ovarium bisa sulit dilakukan karena tidak adanya tes skrining yang efektif. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan panggul dan beberapa tes seperti USG, MRI, CT, dan tes darah untuk mencari zat CA-125. Jika kanker terdeteksi, stadium kanker akan ditentukan untuk merencanakan perawatan yang tepat.
Terdapat empat stadium kanker ovarium:
- Stadium I: Kanker terbatas pada ovarium atau tuba falopi.
- Stadium II: Kanker telah menyebar ke organ panggul lainnya.
- Stadium III: Kanker telah menyebar ke luar panggul hingga ke perut atau kelenjar getah bening.
- Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ yang jauh, seperti paru-paru.
Perawatan Kanker Ovarium
Perawatan kanker ovarium bertujuan untuk menghilangkan sel kanker sebanyak mungkin. Pilihan perawatan meliputi:
- Operasi: Pengangkatan organ reproduksi dan jaringan yang terpengaruh.
- Kemoterapi: Penggunaan obat untuk membunuh sel kanker.
- Terapi Target: Menggunakan obat untuk menyerang sel kanker secara spesifik.
- Terapi Hormon: Memblokir hormon yang mendukung pertumbuhan kanker.
- Terapi Radiasi: Jarang digunakan untuk kanker ovarium.
- Pencegahan dan Kesadaran
Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, tetapi mengetahui riwayat keluarga dapat membantu. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, seperti benjolan atau nyeri perut yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter.