spot_img
Selasa, September 30, 2025
spot_img
spot_img

Prabowo Geram BUMN Rugi tapi Direksi Tetap Dapat Bonus

KNews.id – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto kesal dengan manajemen perusahaan BUMN yang membagikan bonus kepada dirinya sendiri. Padahal, kondisi perusahaan sedang merugi.

“Kadang-kadang nekat mereka. Diberi kepercayaan negara, dia kira itu perusahaan nenek moyang. Perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri. Berengsek bener itu,” ujar Prabowo saat menyampaikan pidato di Penutupan Musyawarah Nasional PKS keenam di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 29 September 2025.

- Advertisement -

Kepala Negara pun sudah memerintahkan manajemen Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danatara) untuk membersihkan manajemen BUMN yang belum bekerja dengan benar. Prabowo juga berencana memerintahkan Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengawasi dan mengejar manajemen yang tidak benar.

“Saya mau kirim kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu,” kata Prabowo.

- Advertisement -

Mantan menteri pertahanan ini memberi kesempatan kepada perusahaan pelat merah untuk bersih-bersih dalam 2 sampai 3 tahun ke depan. Dia mengatakan berbisnis harusnya bisa menghasilkan 10 persen dari total aset.

“Jadi dari US$ 1.000 miliar harusnya dapat US$ 100 miliar dolar tiap tahun,” kata dia.

Namun, masih ada perusahaan yang hasilnya 3 sampai 5 persen. Karena itu, Prabowo memberikan kesempatan kepada perusahaan BUMN sampai 3 tahun ke depan. “Kami target mereka ini dalam 3 tahun. Kami tunggu hasil mereka,” ujar dia.

Prabowo sebelumnya menyindir tantiem BUMN saat menyampaikan pidato di pembukaan pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Otonomi Expo Tahun 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 28 Agustus 2025.

Tantiem adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang diberikan kepada anggota direksi, dewan komisaris, dan/atau karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja mereka. Pemberian tantiem biasanya didasarkan pada persentase tertentu dari laba bersih perusahaan dan diputuskan melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).

Prabowo mengatakan sengaja menghapus tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN karena tidak ada hasilnya. Bahkan, Prabowo juga mempertanyakan mengapa memakai kata tantiem, yang merupakan bahasa Belanda ketimbang menggunakan istilah bonus.

- Advertisement -

“Kenapa sih enggak pakai istilah sederhana bonus gitu lho. Yang repot perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya. Enak di elu enggak enak di rakyat. No! Coret! Alhamdulillah yang enggak mau get out! Banyak anak muda yang mau masuk,” kata Prabowo.

Saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Prabowo juga mengungkap alasan menghapus tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN. Dia bilang ada perusahaan BUMN yang merugi karena pengelolaan tidak masuk akal.

Prabowo bercerita menemukan ada komisaris perusahaan pelat merah yang hanya rapat sebulan sekali. Tapi mendapatkan tantiem mencapai Rp 40 miliar.

“Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar setahun,” kata Prabowo dalam pidato pendahuluan tentang RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 15 Agustus 2025.

(NS/TMP)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini