KNews.id – Jakarta – Angkak adalah beras yang difermentasi dengan jamur Monascus purpureus, menghasilkan warna merah alami dan aroma khas. Selain digunakan sebagai pewarna dan pengawet makanan, bahan ini memiliki manfaat angkak bagi kesehatan.
Kandungan senyawa monacolin K, protein, serta beragam zat bioaktif membuat angkak kaya khasiat. Kombinasi ini menjadikan manfaat angkak semakin diperhitungkan dalam mendukung kesehatan tubuh.
Penelitian modern menunjukkan potensinya menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan sistem kekebalan. Berbagai keunggulan tersebut menjadikan angkak bahan alami dengan manfaat angkak yang lengkap untuk keseharian.
Berikut rangkuman dari berbagai sumber tentang penjelasan manfaat angkak, Rabu (29/10/2025).
Manfaat Angkak
Mengutip buku berjudul Bioteknologi Pangan (2024) oleh Rachma Wikandari, angkak adalah beras yang difermentasi dengan jamur Monascus purpureus yang dapat menghasilkan pigmen berwarna merah sehingga sering disebut beras merah. Angkak juga dikenal sebagai beras merah koji, akakoji, beras fermentasi merah, beras kojik merah, beras koji merah atau angka.
Mengutip buku berjudul Awet Muda Ala China (2013) oleh Redaksi Health Secret, khasiat angkak sebagai herba kaya manfaat sudah dikenal berabad-abad lalu oleh bangsa China. Angkak secara tradisional telah lama dimanfaatkan sebagai bumbu, pewarna, dan obat, termasuk diantaranya adalah obat demam.
Angkak sering digunakan sebagai obat penyembuh saat seseorang menderita demam berdarah dan juga digunakan sebagai bumbu masak.
Berikut ini penjelasan manfaat angkak:
Senyawa monacolin K dalam angkak bekerja mirip obat statin, menghambat produksi kolesterol di hati. Konsumsi rutin angkak dapat menurunkan LDL dan trigliserida, meningkatkan aliran darah, serta mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.
2. Dukungan untuk Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angkak dipercaya merangsang produksi trombosit di sumsum tulang, penting saat jumlah trombosit turun drastis. Efek antiradang dan anti-inflamasi membantu proses penyembuhan, sering dikombinasikan dengan jambu biji merah untuk hasil optimal.
3. Mengontrol Kadar Gula Darah
Senyawa monascin dan ankaflavin meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan. Angkak membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, bermanfaat bagi penderita diabetes atau hiperglikemia.
Kandungan GABA (gamma-aminobutyric acid) dalam angkak berperan menurunkan tekanan darah, mendukung kesehatan kardiovaskular dan mencegah risiko hipertensi.
5. Melawan Infeksi Bakteri
Angkak dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli, memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi.
6. Potensi Anti-Kanker
Antioksidan dari monascin dan ankaflavin melawan radikal bebas dan peradangan yang memicu pertumbuhan sel kanker. Senyawa aktif ini membantu menghambat perkembangan sel abnormal.
7. Sifat Antioksidan Kuat
Angkak kaya monacolin K, flavonoid, isoflavon, dan fitosterol, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, mencegah penyakit kronis, dan penuaan dini.
8. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Senyawa aktif seperti alkaloid, fenol, dan saponin merangsang produksi sel kekebalan. Secara tradisional, angkak juga digunakan untuk mendukung pencernaan dan mengatasi diare atau perut kembung.
9. Mendukung Metabolisme dan Kesehatan Tubuh Secara Umum
Berbagai nutrisi dalam angkak membantu menjaga keseimbangan metabolisme, mendukung fungsi organ vital, serta meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.
Pentingnya Perhatian dan Efek Samping Angkak
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Farmaka Volume 20 Nomor 2 oleh Fathia Pebriani, Tiana Milanda, berbagai penelitian terhadap angkak telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa angkak memiliki aktivitas farmakologi seperti antihiperkolesterolemia, antioksidan, antikanker, antidiabetes, antibakteri, meningkatkan kadar trombosit, agen pelindung aterosklerosis, agen pembentuk tulang, antianemia, efekhepatoprotektif, pencegah penyakit Alzheimer, dan agen pelindung sel proangiogenik.
Menurut Abbas AK, Lictman AH, Fober JS (2000) sebagaimana dikutip dalam kajian di Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada | Volume 05/Nomor 01/Maret 2016, angkak merupakan salah satu obat tradisional yang dianggap mampu meningkatkan jumlah trombosit secara alamiah.
Secara empiris, banyak yang sudah membuktikan bahwa pasien DBD yang mengkonsumsi angkak mengalami peningkatan trombosit secara cepat dibandingkan dengan pasien yang tidak mengkonsumsi angkak.
Meskipun manfaat angkak sangat beragam, penggunaannya perlu dilakukan secara bijak dan terukur. Terutama bila dikonsumsi dalam bentuk suplemen atau obat herbal, angkak dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:
- Sakit kepala
- Nyeri perut atau ulu hati
- Perut kembung
- Gangguan pencernaan ringan
- Dalam kasus berat, bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal
1. Interaksi dan Risiko pada Kondisi Medis Tertentu
Kandungan monacolin K dalam angkak memiliki efek mirip obat penurun kolesterol (statin), sehingga bisa berinteraksi dengan obat lain. Konsumsi angkak tidak disarankan bagi individu yang memiliki:
- Gangguan fungsi hati
- Nyeri otot kronis
- Riwayat penyakit ginjal
Selain itu, proses fermentasi yang tidak tepat dapat menghasilkan citrinin, zat toksik yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal dan gangguan hati. Karena itu, penting memilih produk angkak yang telah teruji dan berkualitas.
2. Batasan Konsumsi dan Anjuran Medis
Angkak tidak dianjurkan untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak. Kandungan lovastatin di dalamnya berisiko memengaruhi perkembangan janin dan menurunkan kualitas ASI.
Untuk orang dewasa, dosis yang dianggap aman umumnya adalah 600 mg ekstrak angkak merah, diminum dua kali sehari. Namun, angkak tidak boleh dijadikan pengganti obat medis, terutama bagi penderita penyakit kronis.
Sebelum mengonsumsinya untuk tujuan pengobatan, sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter guna mencegah efek samping dan memastikan dosis yang sesuai dengan kondisi tubuh.



