KNews.id – Jakarta – Rezeki merupakan salah satu faktor yang menunjang kehidupan, termasuk dalam berumah tangga. Berkaitan dengan itu, ada sejumlah perkara yang mengakibatkan rezeki rumah tangga terhambat.
Seperti diketahui, rezeki setiap makhluk hidup telah diatur oleh Allah SWT. Rezeki tak hanya berupa materi, melainkan juga nikmat sehat dan iman.
Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 6,
۞ وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
Rezeki terdiri dari lahiriah dan batiniah. Dijelaskan dalam buku Mengetuk Pintu Rezeki karya Irwan Kurniawan, ia mengutip kitab Majma’ Al-Bahrain bahwa rezeki lahiriah berhubungan dengan fisik manusia dan materi. Sementara itu, rezeki erat kaitannya dengan hati seperti kebahagiaan serta pengetahuan.
Lantas, apa saja perkara yang jadi penghambat rezeki rumah tangga?
5 Perkara yang Jadi Penghambat Rezeki Rumah Tangga
Menukil dari buku 29 Dosa yang Menghalangi Datangnya Rezeki susunan Ibnu Mas’ad Masjhur, berikut sejumlah perkara yang bisa menghambat rezeki rumah tangga.
1. Tidak Taat kepada Allah SWT
Salah satu perkara yang jadi penghambat rezeki rumah tangga adalah tidak taat terhadap Allah SWT. Hendaknya seorang muslim taat kepada Sang Khalik dan tidak membangkang, sebab Dia-lah yang memberi rezeki kepada makhluk-Nya.
Ini diibaratkan seperti pekerjaan. Ketika seseorang mematuhi atasannya dan melaksanakan segala perintah atasan dengan baik, maka imbalan yang diterima berlimpah. Sebaliknya, jika selalu membangkang dan tidak mematuhi perintah atasan, bisa-bisa gaji dipotong bahkan bonus pun tidak dapat.
Allah SWT berfirman dalam surah Fatir ayat 3,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْۗ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللّٰهِ يَرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ
Artinya: “Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah kepadamu! Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia. Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari ketauhidan)?”
2. Mengkhianati Istri dan Anak
Suami adalah imam keluarga dan bertugas mencari nafkah untuk dirinya serta orang-orang yang berada di bawah tanggungannya. Karenanya, suami menjadi perantara rezeki bagi keluarga.
Meski begitu, apabila suami menggunakan rezeki yang diperoleh untuk maksiat seperti berjudi atau hal-hal tercela lainnya, ini menjadi bentuk pengkhianatan terhadap istri dan anak. Alih-alih rezeki diberikan kepada keluarga, harta tersebut digunakan untuk perbuatan buruk.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,
“Sungguh, tidaklah engkau menginfakkan harta dengan tujuan mengharapkan wajah Allah, kecuali kamu akan mendapatkan pahala hingga makanan yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR Bukhari)
3. Menyembunyikan Sesuatu dari Suami
Perkara lain yang bisa menjadi penghambat rezeki rumah tangga adalah ketika sang istri menyembunyikan sesuatu dari suami. Meski dalam Islam disebutkan bahwa harta istri adalah miliknya, tetapi transparansi menjadi hal yang penting dalam kehidupan rumah tangga.
Keterbukaan istri terhadap suami mengenai pengelolaan harta bertujuan agar suami bisa menasihati atau mengingatkan jika diperlukan. Menurut buku Magnet Rezeki Suami Istri yang ditulis Ibnu Mas’ad, suami wajib tahu harta yang dimiliki istri agar dapat mengontrolnya.
Apabila istri berbuat kesalahan, suami dapat mengingatkan. Sebab, suami bertanggung jawab atas apa yang dilakukan istrinya.
Dalam suatu kesempatan, Rasulullah SAW mengingatkan betapa bahayanya perempuan jika tidak dikontrol. Beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang selalu melakukan kefasikan adalah penghuni neraka.”
“Wahai Rasulullah, siapakah orang selalu berbuat fasik itu?” tanya salah seorang sahabat.
“Para wanita,” jawab Nabi SAW.
“Bukankah mereka itu ibu-ibu kita, sadari-saudari kita, istri-istri kita?” tanya sahabat lagi.
“Benar. Akan tetapi, apabila mereka diberi sesuatu, mereka tidak bersyukur. Apabila mereka ditimpa ujian (musibah), mereka tidak bersabar,” jawab Rasulullah SAW.
Dari bahaya perempuan yang disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits di atas, maka suami berhak tahu dan wajib mengetahui atas segala perilaku istrinya. Terutama tentang syukur dan sabar.
4. Tak Menghormati Tamu
Tidak menghormati tamu termasuk perkara yang jadi penghambat rezeki rumah tangga. Dalam Islam, setiap muslim diperintahkan untuk menghormati tamu.
Saking pentingnya hal ini, Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya:
“Tamu datang pada kalian dengan membawa rezeki.” (HR Muslim)
Diceritakan bahwa istri salah seorang sahabat marah karena suaminya sering menerima tamu. Meski suaminya sangat senang, namun sang istri menunjukkan sikap yang sebaliknya.
Setiap mereka kedatangan tamu, istrinya menunjukkan sikap yang tak baik. Lalu, sahabat tersebut mengadu kepada Rasulullah SAW.
“Katakan kepada istrimu bahwa hari ini Rasulullah SAW dan beberapa sahabatnya akan bertamu ke rumah kita,” kata Rasulullah SAW,
“Katakan kepada istrimu agar ia memperhatikan tamu pada saat keluar rumah,” lanjutnya.
Pesan itu pun disampaikan oleh sang suami. Maka ketika tamu datang dan pergi, si istri memperhatikan dengan saksama.
Ternyata, tamu tersebut membawa daging dan buah-buahan yang banyak ketika datang, dan keluar rumah mereka membawa ular dan kalajengking yang banyak.
Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Kedatangan tamu ke rumah mendatangkan karunia yang banyak ke dalam rumah dan pada saat mereka pergi mereka membawa keluar berbagai bencana.”
5. Melupakan Orang Tua
Orang tua merupakan orang yang sangat berjasa dalam kehidupan setiap manusia. Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 14,
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu)”
Melupakan orang tua dapat menjadi penghambat rezeki rumah tangga. Sebab, seseorang dapat berkeluarga juga atas jasa kedua orang tuanya.