KNews.id – Jakarta, Seringkali seseorang berdoa setiap saat atas perkara yang dia hadapi. Namun doa tersebut tidak kunjung dikabulkan Allah SWT. Mengapa doa terkadang terlambat dikabulkan?
Pertama, memang Allah SWT menanggapi apa saja yang hamba-Nya mohon. Tetapi kesemua itu tergantung pada kehendak-Nya. Allah SWT berfirman secara umum dalam surat Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُم ۚ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” Tetapi ayat ini dibatasi dengan ayat lain, surat al-Anam ayat 41:
بَلْ إِيَّاهُ تَدْعُونَ فَيَكْشِفُ مَا تَدْعُونَ إِلَيْهِ إِنْ شَاءَ وَتَنْسَوْنَ مَا تُشْرِكُونَ
“(Tidak), tetapi hanya Dialah yang kamu seru, maka Dia menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah).””
Pengabulan doa ini dibatasi dengan kehendak. Hal ini karena Dia adalah Pencipta alam semesta dan yang mengetahui kondisi makhluk-Nya.
Kedua, seorang hamba yang kurang pemahamannya bisa saja berdoa untuk sesuatu yang membahayakan dirinya. Allah SWT berfirman:
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَوَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS al-Baqarah: 216)
Ketiga, kawabannya mungkin tertunda sampai Anda berdoa dan bersikeras, dan menunjukkan kemiskinan dan kebutuhan Anda kepada Tuan dan Tuhan Anda.
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دعا دعا ثلاثًا، وإذا سأل سأل ثلاثًا.
Dari Ibnu Mas’ud RA berkata, “Nabi SAW biasa berdoa sebanyak tiga kali, dan ketika meminta dia akan mengulanginya tiga kali.” (HR Muslim).
Dalam kitab al-Da’ wa al-Dawa’, Ibnu al-Qayyim mengatakan:
ومن أنفع الأدوية الإلحاح في الدعاء
“Salah satu obat yang paling berguna adalah bertekun dalam doa.”
Keempat, jawaban tersebut bisa saja ditunda agar hamba dapat menyelidiki jiwanya untuk melihat apakah dia telah melakukan kesalahan atau dosa, sehingga dia dapat bertobat.
Kelima, hamba tersebut mungkin terlalu terburu-buru dan berambis, sehingga jawaban doa tidak akan dikabulkan.
عن أبي هريرة رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: لا يزال يُستجاب للعبد ما لم يدْعُ بإثم أو قطيعة رحم، ما لم يستعجل، قيل: يا رسول الله، ما الاستعجال؟ قال يقول: قد دعوتُ وقد دعوتُ، فلم أرَ يستجيب لي، فيستحسر – أي: فينقطع عن الدعاء ويتركه – عند ذلك ويدَع الدعاء
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Doa seorang hamba akan dikabulkan selama dia berdoa dengan tidak melakukan dosa atau memutus tali silaturahim dan tidak tergesa-gesa. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa itu?” Beliau bersabda “Dia berkata: Aku telah berdoa, dan aku telah berdoa, dan aku tidak melihat akan dikabulkan, lalu dia putus asa, yakni, dia berhenti berdoa dan meninggalkannya.” (HR Muslim).
Anjuran Doa
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbu, menjelaskan, doa adalah senjatanya orang beriman. Setiap kita punya kebutuhan, maka hendaklah manusia berdoa kepada Allah SWT, mohonlah kepada Allah SWT agar keinginan terpenuhi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al Baqarah ayat 186).
Sebanyak apa pun kebutuhan manusia, mintalah kepada Allah SWT, niscaya Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya. Dalam surat Al-Mumin ayat 60, Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”
Buya Alfis Chaniago menjelaskan, janganlah manusia berdoa kepada selain Allah SWT. Karena, tidak ada satu pun yang mengabulkan doa manusia selain Allah SWT. Dalam surat Al Ahqaf ayat 5, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئئِهِمْ غَٰففِلُونَ
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?”