KNews.id – Umat manusia kelak akan memasuki hari perhitungan amal atau hisab sebagai tahapan hari akhir. Untuk mempersiapkan hari tersebut, umat Islam bisa mengerjakan sejumlah amalan agar memudahkan masuk surga tanpa hisab.
Peristiwa hari hisab ini disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al Anbiya ayat 47. Allah SWT berfirman,
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حٰسِبِيْنَ ٤٧
Artinya: “Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”
Ini Anggota Badan yang Pertama Kali Bersaksi Saat Dihisab Menurut Hadits
Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, berdasarkan ayat tersebut Allah SWT akan mendatangkan pahala untuk perbuatan baik dan hukuman untuk perbuatan jahat. Dalam hal ini, Islam mengenal adanya surga sebagai balasan kebaikan dan neraka sebagai balasan kejahatan.
Disebutkan dalam sebuah hadits, akan ada umat Nabi Muhammad SAW yang masuk surga tanpa hisab. Abu Umamah RA berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Tuhanku berjanji kepadaku bahwa ada 70 ribu orang umatku yang akan masuk surga tanpa dihisab dan tanpa diazab. Setiap 1000 orang membawa 70 ribu orang lagi, ditambah 3 gelombang manusia yang dikehendaki oleh Tuhanku.'” (HR Ahmad dan lainnya)
Lantas, apa saja amalan yang bisa membuat seorang muslim masuk surga tanpa hisab? Berikut empat di antaranya.
Amalan Masuk Surga Tanpa Hisab
1. Suka Meringankan Beban Orang Lain
Merujuk pada Al-ladzina Yadkhuluna al-Jannata bi Ghairi Hisab karya Abdu Nashir Balih yang diterjemahkan Muhtadi Kadi, salah satu amalan yang dapat membuat seorang muslim masuk surga tanpa hisab adalah suka meringankan beban orang lain dan membahagiakan mereka. Hal ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar RA dari Nabi SAW.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang Dia khususkan untuk (meringankan) beban-beban manusia lain; yakni, orang-orang yang selalu dimintai tolong oleh sesamanya untuk meringankan beban-beban mereka. Mereka adalah (termasuk) orang-orang yang akan selamat dari siksa Allah.” (HR Thabrani)
2. Memperbanyak Dzikir
Masih dari sumber sebelumnya, jika ingin masuk surga tanpa hisab, maka seorang muslim dapat memperbanyak dzikir dan mengingat Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Tak ada amalan bani Adam yang lebih bisa menyelamatkan seseorang dari siksa Allah kecuali berdzikir kepada Allah SWT.” (HR Ahmad)
Allah SWT juga memberikan sifat khusus kepada ahli dzikir sebagai orang-orang yang khusus (tersendiri) dan memiliki keutamaan di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Telah sampai lebih dahulu al-mufarridun.” Sahabat bertanya, “Siapakah al-mufarridun itu?” Jawab Nabi SAW, “Mereka adalah orang-orang yang banyak berdzikir pada Allah baik laki-laki maupun perempuan.” (HR Muslim)
3. Menunaikan Salat Tepat Waktu
Merujuk pada sumber sebelumnya, salah satu amalan yang bisa membuat seorang muslim masuk surga tanpa hisab adalah menunaikan salat tepat pada waktunya. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Allah SWT mencintai hamba-Nya yang menunaikan salat tepat waktu.
Diriwayatkan dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin Mas’ud RA, “Aku pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, ‘Amal apa yang paling dicintai Allah Ta’ala?’ Beliau Rasulullah SAW menjawab, ‘Salat pada waktunya.’ ‘Lalu apa lagi’, tanyaku. Beliau menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ ‘Kemudian apa lagi’, tanyaku lebih lanjut. Maka beliau menjawab, ‘Jihad di Jalan Allah’.” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Tidak Minta Ruqyah, Tidak Tathayyur, dan Bertawakal pada Allah SWT
Dirangkum dari sumber sebelumnya, orang-orang yang tidak meminta ruqyah (dibacakan mantra-mantra), tidak melakukan tathayyur (percaya pada ramalan-ramalan nasib), dan bertawakal kepada Allah SWT akan masuk surga tanpa hisab.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Mas’ud menuturkan Rasulullah SAW bersabda, “Diperlihatkan kepadaku beberapa umat dalam sebuah musim. Lalu, aku melihat umatku memenuhi tanah lapang dan pegunungan. Aku sangat terkejut dengan banyaknya jumlah mereka dan keadaan mereka saat itu. Kemudian ada seseorang bertanya kepadaku, ‘Apakah kamu ridha?’ Aku menjawab, ‘Ya, aku ridha.’ Lalu dikatakan, ‘Di antara mereka itu adalah tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab.’
Kemudian, seorang sahabat bertanya, ‘Siapakah mereka itu, wahai Rasulullah?’ Nabi SAW menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta diruqyah (dibacakan mantera), tidak meminta supaya lukanya ditempel dengan besi yang dipanaskan, tidak melakukan tathayyur dan mereka pun bertawakal kepada Tuhan mereka’.” (HR Bukhari dan lainnya)
(Zs/dtk)
