Wow…Harga Masker Meroket Mencapai Rp2 Juta!

66
Advertisement

KNews.id- Sejak merebaknya virus corona atau 2019-nCoV dari Wuhan, China ke berbagai negara lain, permintaan pasar akan masker pernapasan kian meninggi. Indonesia tidak ketinggalan, walaupun belum ada satupun kasus virus corona yang teridentifikasi di Tanah Air. Dengan permintaan pasar yang tinggi, namun produsen masker tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar, maka yang hadir adalah kelangkaan barang.

“Ada, tapi stoknya dikit, Mbak. Kalau datang sekarang memang sedikit, 5 atau empat buah aja,” ujar salah satu staf toko obat.

Selain langkanya masker kain partikel, jenis masker berbahan kertas atau kain dengan kode N95 dan N100 juga ikut langka. Masker pernapasan jenis N95 dan N100 memiliki kemampuan yang dapat menyaring virus yang tersebar di udara, dibandingkan dengan masker kain partikel biasa.

Penjualan masker N95 dan N100 di Pasar Pramuka di Matraman, Jakarta Timur mengalami kenaikan harga gila-gilaan. Di sebuah toko di sana, satu kotak masker N95 dari brand 3M dibanderol dari harga Rp 1,4 juta hingga sekitar Rp 1,7 juta.

Melihat harga masker jenis tersebut di beberapa marketplace. Jika di pasar saja harganya mencapai RP 1,7 juta, maka tidak jauh berbeda dengan toko online. Bahkan di salah satu toko online, satu kotak masker N95 isi 10 buah dihargai hingga Rp 2 juta.

Sedangkan harga masker N95 per satu buahnya dibanderol mulai Rp 70 ribu hingga Rp 100 ribu. Walaupun harga melonjak tinggi, nyatanya masih banyak orang yang membelinya. Banyak juga toko-toko di marketplace yang tidak lagi memiliki stok masker tersebut, hingga membuat beberapa calon pembeli kesal karena order mereka harus dibatalkan.

Advertisement

“Ini nyusahin sih. Saya sudah muter-muter belum tentu dapat. Biasanya kan di dekat apartemen ada apotek dan jual macam-macam masker, tapi kemarin benar-benar kosong stoknya,” keluh Astutik, salah satu karyawan swasta yang kesehariannya mengenakan masker pernafasan.

Menangkal Virus tanpa Masker? Bisa Kok!

Namun sebenarnya, menurut para ahli, tak perlu harus takut jika tidak menggunakan masker N95. Sebab masker kain partikel biasa juga sebenarnya cukup untuk menahan droplet atau air liur yang dikhawatirkan bisa menularkan penyakit, termasuk virus corona.

Beberapa ahli kesehatan termasuk dari Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih, mengungkapkan bahwa pencegahan yang mungkin dilakukan kini adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Menurut Daeng, yang paling efektif adalah membiasakan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Sabun yang dipakai pun harus mengandung antiseptik.

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir juga memberikan tips senada agar terhindar dari virus corona. Selain mengenakan masker, ada sejumlah tips yang ampuh agar tidak terkena virus yang sudah menewaskan 560 orang dan menjangkit 28.000 orang.

Pertama, kata dia, pastikan untuk tetap menjaga daya tahan tubuh tetap prima.

“Selama menjaga daya tahan tubuh tidak akan kena. Karena kalau kita lihat yang terkena virus corona rata-rata staminanya turun,” kata Honesti di Jakarta.

Tak hanya itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat selalu menerapkan pola hidup yang sehat agar tidak terpapar virus ini.

“Jadi bagaimana kita sering membersihkan diri, dengan cuci tangan sehabis memegang hewan, menghindari kontak orang yang punya penyakit pernafasan, makan makanan yang matang. Pola hidup sehat pasti akan menjaga dari virus apapun,” tukasnya. (Fahad Hasan&DBS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini